YAICI-Dikdasmen Aisyiyah Berikan Edukasi Gizi tentang Peran Guru PAUD untuk Tingkatan Literasi Gizi Keluarga

- 19 April 2022, 15:25 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/Fifaliana Joy/

KARAWANGPOST - Pencegahan stunting harus dimulai dari lingkungan keluarga. Namun sayangnya, kesadaran orang tua akan kebutuhan gizi anak pada umumnya masih rendah.

Dari survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada, Indonesia berada di posisi 62 dari 70 negara atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Hal tersebut mengemuka dalam webinar edukasi gizi yang diselenggarakan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Majelis Pendidikan Dasar dan Menangah (Dikdasmen) PP Aisyiyah, Senin 18 April 2022.

Baca Juga: Garuda Bersiap Hadapi Mudik Lebaran, 855.119 Kursi Penerbangan Disediakan

Kegiatan edukasi gizi tersebut dihadiri oleh sekitar 500 guru PAUD dari seluruh Indonesia. Hadir sebagai pembicara Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah Dra. Fitniwilis M.Pd, Ketua Harian YAICI Arif Hidayat, SE., MM, Ketua Pimpinan PP Aisyiyah Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M. Ag, serta anggota IDAI Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), dan Ketua HIMPAUDI Prof.Dr. Ir Netti Herawati, M.Si.

Prof.Dr. Maysitoh Chusnan, M.Ag Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam kesempatan itu mengatakan bahwa guru PAUD penting untuk memahami literasi gizi. Sebab, PAUD adalah lingkungan yang dapat memantau gizi dan pertumbuhan anak selain keluarga. Selain itu, guru PAUD diharapkan juga dapat menjadi penyambung edukasi gizi untuk orang tua.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Selasa 19 April 2022: Saksikan Aku Bukan Wanita Pilihan, Hafiz Indonesia 2022 dan Ikatan Cinta

Dra. Fitniwilis M.Pd selaku Ketua Majelis Dikdasmen PPA mengatakan pihaknya akan terus mendukung edukasi gizi untuk keluarga mengingat saat ini masih banyak masyarakat yang tidak paham mengenai asupan gizi yang tepat untuk anak. Hal itu terlihat dari masih maraknya penggunaan susu kental manis sebagai minuman susu untuk anak. “Banyak orang tua masih belum bisa membedakan mana susu dan kental manis. Karena itu, adalah tepat memulai edukasi gizi dari PAUD,” ujar Fitniwilis.

Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A(K), Anggota IDAI mengakui pandemi Covid 19 yang terjadi dalam dua tahun ini telah berpotensi meningkatkan angka stunting. Sebab, selama pandemi hanya 19,2% Posyandu yang aktif melakukan pemantauan gizi dan tumbuh kembang anak. Sementara, deteksi dini terhadap gizi anak adalah kunci untuk penurunan angka stunting.

Halaman:

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah