Network
KARAWANGPOST - Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda kembali meningkat setelah sebelumnya aktivitasnya menurun. Gunung Anak Krakatau erupsi lagi.
Peningkatan aktivitas gunung yang statusnya aktif ini ditandai dengan keluarnya lava pijar dan abu vulkanik setinggi 500 meter, pada Kamis malam, 9 Juni 2022.
Dari rekaman CCTV, Gunung Anak Krakatau terlihat tertutup kabut 0-III. Sementara, untuk asap kawah tidak teramati.
Baca Juga: Hari Ini Sejarah Terjadinya Musibah Letusan Gunung Agung Tahun 1963
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak Kamis malam tercatat sudah mengalami 15 kali gempa dengan rincian 1 kali gempa letusan dengan amplitudo 55 mm.
Sedangkan, gempa hembusan dengan amplitudo 6-20 mm untuk lama gempa 13-56 detik, 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 7 mm dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-30 mm.
Saat ini, status Gunung Anak Krakatau masih dalam level 3 atau waspada. Meskipun statusnya masih berada pada level 3 atau waspada, nelayan dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah.
Baca Juga: Akses Gerbang Tol Karawang Barat Rutin Macet Gegara Satu Gerbang Menuju Sejumlah Kawasan Industri
Gunung Anak Krakatau muncul dan tumbuh menjadi gunung dengan status aktif setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau menimbulkan bencana yang luar biasa.
