8 Tips Mengatasi Traumatis Masa Lalu

- 10 September 2021, 21:32 WIB
Ilustrasi - Duduk termenung
Ilustrasi - Duduk termenung /Pixabay/qimono/

KARAWANGPOST - Trauma masa lalu sangat membekas dalam ingatan. Bahkan sampai membuat terbayang-bayang dalam pikiran dengan ketakutan akibat trauma masa lalu. 

Memiliki trauma masa lalu bisa membuat seseorang tertekan bahkan stres karena masih terbayang-bayang akan hal tersebut.
 
Kebanyakan orang susah melepaskan diri dari belenggu masa lalu karena tidak tahu cara memulainya. Atau bahkan meski sudah ikut terapi ini dan itu, namun beberapa orang tidak mendapatkan dukungan penuh dari orang terdekat mereka.
 
 
Kedua faktor itu bisa membuat belenggu trauma masa lalu tak kunjung lepas. Yang pada awalnya bersemangat untuk bebas dari trauma masa lalu, tapi karena mengalami salah satu hal tersebut, bisa menjadi tidak bersemangat kembali untuk lepas dari trauma tersebut.
 
Semua pengalaman dalam ingatan akan terus membelenggu hidup yang bergentayangan di ingatan. termasuk trauma masa lalu. Bila trauma masa lalu ini tidak disembuhkan, maka ketika ada pemicu trauma timbul, hal ini akan kembali membayangi terus.
 
Setiap orang tentunya memiliki cara yang berbeda beda untuk menyelesaikan masalahnya. Setiap pengobatan ataupun terapi yang dilakukan mulai dari berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis trauma, dan kepribadian. Ada beberapa cara umum yang perlu diketahui oleh Anda jika mengalami trauma.
 
 
1. Mengenali trauma.
Kenali trauma, Coba kilas balik dan ingat-ingat, kenapa kenangan tersebut bisa menyebabkan luka yang begitu membekas bagi kehidupan Anda.
 
2. Pengakuan.
Mengakui sebuah trauma di masa lalu adalah salah satu poin penting untuk memulihkan kondisi psikis.
Bagi sebagian orang, pembicaraan mengenai trauma adalah hal yang cukup tabu, sehingga mereka memilih untuk menutupnya rapat-rapat hingga tidak mengakuinya.
 
3. Coba lebih terbuka.
Penting sekali bagi yang mengalami trauma untuk terbuka dengan masalah yang sedang dialami, terutama kepada psikolog.
 
 
Jika memilih untuk menutup diri, tentu saja mereka akan kesulitan untuk membantu mencarikan jalan keluar. Ingatlah, bercerita dengan seseorang efektif untuk mengurangi beban pikiran walaupun sedikit.
 
4. Memaafkan.
Mungkin terkesan mudah dan biasa. Akan tetapi, memaafkan adalah bagian yang cukup vital dalam mengatasi trauma. Memaafkan bukan berarti melupakan.
 
Mulailah untuk memaafkan hal apa yang membuat pengalaman begitu traumatis. Pengalaman masa lalu adalah sebuah bekal untuk masa depan.
 
 
5. Fokus terhadap diri sendiri dan sekitaran.
Menyayangi diri sendiri dan orang terkhusus di sekitar. Mulailah untuk mencari kegiatan yang produktif. Selain baik untuk kesehatan dan pengembangan diri, aktivitas tertentu bisa membuat tidak begitu teringat pada trauma di masa lalu.
 
Selain itu, kembalilah ke lingkungan yang lebih positif dan bersosialisasi dengan orang baru adalah hal yang cukup baik untuk mengembangkan diri sendiri.
 
6. Relaksasi.
Mulailah untuk belajar cara merilekskan pikiran, seperti melalui meditasi. Hal tersebut akan sangat berguna apabila suatu hal kembali menemui dan memicu trauma yang dahulu pernah ada.
 
 
7. Mencari tenaga profesional atau ahlinya.
Jika trauma ini sudah sangat mengganggu kehidupan, cobalah untuk mencari tenaga profesional.
Selain mengganggu, lingkungan yang tidak suportif pun bisa dijadikan alasan untuk mencari orang yang ahli di dalam bidang ini.
 
8. Terapi dan obat-obatan medis.
Terapi yang dijalankan setiap orang untuk mengatasi traumanya tentu berbeda-beda. Jenis terapi yang dilakukan tergantung dari pasien.
 
Misalnya, seperti apa kepribadiannya, sehingga tidak bisa dipukul rata. Nah, contoh terapi yang dilihat berdasarkan kepribadian adalah Cognitive Behaviour Therapy (CBT).
 
 
Selain itu, pada saat menjalani terapi mungkin saja ada orang yang membutuhkan obat-obatan psikoterapi untuk membantu proses pemulihan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghubungi psikiater yang bersangkutan.
 
Pasalnya, orang yang memiliki trauma di masa lalu pastinya ingin terlepas dari belenggu kenangan buruk tersebut.
 
Namun, ada faktor tertentu yang membuat mereka sulit melepaskannya. Oleh karena itu, jika Anda, keluarga atau kawan terdekat anda mengalami hal ini, segera mencari penyelesaiannya agar kondisi ini tidak mengganggu kehidupan seterusnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x