Penurunan berat badan yang cepat sering kali diikuti dengan kenaikan berat badan yang cepat pula setelah diet berakhir. Fenomena ini dikenal sebagai efek yo-yo, di mana berat badan berfluktuasi secara drastis. Efek yo-yo dapat merusak metabolisme, menyebabkan peningkatan lemak tubuh, dan menambah risiko penyakit kardiovaskular.
Gangguan Metabolisme
Diet cepat dapat mengganggu metabolisme tubuh. Saat tubuh menerima kalori yang sangat sedikit, ia beradaptasi dengan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi. Setelah diet berakhir dan asupan kalori meningkat, metabolisme yang lebih lambat membuat tubuh lebih cenderung menyimpan lemak, mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat.
Dampak Psikologis
Diet cepat sering kali mempengaruhi kesehatan mental. Kegagalan untuk mempertahankan penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan perasaan frustrasi, stres, dan rendah diri. Siklus penurunan dan kenaikan berat badan yang berulang dapat mengganggu kesejahteraan emosional dan meningkatkan risiko gangguan makan seperti binge eating disorder (BED).
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Udang Bakar Kecap
Kesimpulan
Penurunan berat badan yang drastis melalui diet cepat mungkin terlihat menggoda, tetapi dampaknya pada kesehatan tubuh bisa sangat merugikan. Kehilangan massa otot, ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan nutrisi, efek yo-yo, gangguan metabolisme, dan dampak psikologis adalah beberapa risiko yang terkait dengan diet cepat.
Pendekatan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan melibatkan perubahan pola makan yang seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan yang bertahap. Penurunan berat badan yang lambat dan stabil lebih mungkin untuk dipertahankan dalam jangka panjang dan lebih aman bagi kesehatan tubuh.
Jika Anda mempertimbangkan untuk menurunkan berat badan, konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat dan dukungan yang dibutuhkan. Memahami mitos diet cepat dan memilih pendekatan yang lebih sehat dapat membantu Anda mencapai tujuan kesehatan dan berat badan tanpa mengorbankan kesejahteraan jangka panjang.***