Waspada, Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Awan Panas Berguguran Setinggi 200 Meter

- 10 Januari 2021, 10:42 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /Foto: instagram @bpptkg/

KARAWANGPOST - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 200 meter.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 08.45 WIB itu mempunyai durasi 120 detik dengan amplitudo maksimum 45 mm.

Guguran awan panas tersebut muncul dari puncak dan luncuran mengarah ke hulu Kali Krasak sejauh 600 meter.

Baca Juga: Longsor di Sumedang, 11 Orang Meninggal dan Petugas Jadi Korban pada Longsor Susulan

"Teramati kolom erupsi setinggi 200 meter arah luncuran ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 600 meter," ujar Hanik.

Dalam berita berjudul "Aktifitas Gunung Merapi Semakin Meningkat Terpantau Keluarkan Awan Panas Setinggi 200 Meter" yang dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News menyebutkan kalau aktifitas Merapi tidak mengeluarkan guguran awan panas selama periode pengamatan pukul 6.00-12.00 WIB.

BPPTKG juga mencatat ada tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 500 meter arah hulu Kali Krasak.

Baca Juga: Sriwijaya SJ 182 Bukan Karena Kerusakan, Melainkan Cuaca Tidak Mendukung

Hasil pantauan BPPTKG juga terekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 45 mm dan durasi 120 detik.

Kemudian disusul dengan 53 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 9-91 detik, tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm dan durasi 13-18 detik.

Berikutnya, 54 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-27 mm, dan durasi 5-11 detik, dan 18 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 38-75 mm, dan durasi 11-48 detik.

Baca Juga: PERHATIAN..! Sepekan ini Ada 13 Pasien Covid-19 yang Meninggal di Karawang

Tepantau berdasarkan pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Sebagaimana diketahui aktivitas Merapi ini sudah terpantau dari awal Januari, tepatnya tanggal 2 Januari 2021 lalu, yang terpantau aktifitasnya semakin meningkat.

Sehingga BPPTKG mengeluarkan status Level III atau siaga, dan terakhir keputusan Pemkab Sleman memperpanjang status tanggap darurat atas kondisi tersebut, setelah adanya erupsi Gunung Merapi yang mengalami peningkatan.

Baca Juga: Pasukan Elit TNI Turun, Bantu Cari Korban dan Puing Sriwijaya Air

Begitupun BPPTKG meminta terhadap para pelaku wisata, agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Demikian pula para pengungsi diminta tetap bertahan di barak pengungsian selama kondisi tersebut. Tentunya hal itu dilakukan guna menghindari dampak lebih dari meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: PMJ News Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah