Inflasi Tahunan Kota Bogor Tertinggi di Jawa Barat

- 3 Januari 2024, 07:28 WIB
Tembakau, Rokok penyumbang inflasi tahunan 2023
Tembakau, Rokok penyumbang inflasi tahunan 2023 /Karawangpost/Foto/Pixabay-StockSnap

KARAWANGPOST - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Marsudijono menyampaikan data inflasi tahunan year on year (yoy) Jabar sebesar 2,48 persen.

“Posisi secara tahunan untuk Jawa Barat mencapai 2,48 persen, ini jauh lebih rendah dari angka inflasi nasional tahunan pada Desember 2023 sebesar 2,61 persen,” ujarnya, Selasa 2 Januari 2023.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di tujuh kota di Jabar pada Desember 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 2,48 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,11 pada Desember 2022 menjadi 117,96 di Desember 2023.

Baca Juga: Legislator: Pemerintah RI Bisa Mendesak Negara OKI untuk Mengajukan Israel ke Mahkamah Internasional

Marsudijono mengungkapkan dari tujuh kota di Jabar, IHK seluruhnya mengalami inflasi tahunan pada Desember 2023, dengan tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 3,36 persen dan IHK 119,42 sementara yang terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,63 persen dengan IHK 116,16.

“Kota Bandung secara tahunan Desember 2022 merupakan inflasi tertinggi di Pulau Jawa sebesar 7,45 persen, dan pada tahun 2023 merupakan inflasi terendah di Pulau Jawa sebesar 0,63 persen,“ kata Marsudijono.

Sementara itu, kota-kota lainnya juga mengalami inflasi tahunan, yaitu Kota Cirebon sebesar 3,22 persen dengan IHK 113,87, Kota Sukabumi sebesar 2,72 persen dengan IHK 116,40.

Baca Juga: Bupati Aep Minta Kualitas Pelayanan untuk Masyarakat Menjadi Prioritas RSUD Karawang di Tahun 2024

Kota Bekasi sebesar 3,14 persen dengan IHK 119,30, Kota Depok sebesar 2,49 persen dengan IHK 117,76 dan Kota Tasikmalaya sebesar 2,84 persen dengan IHK 114,96.

Jika dilihat berdasar kelompok, penyumbang inflasi secara tahunan, yang terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 6,47 persen.

Memberi andil sebesar 1,60 pada inflasi tahunan, dengan komoditas yang memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah beras (0,49 persen), cabai merah (0,28 persen), dan rokok kretek filter (0,17 persen).

Baca Juga: Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan Tahun 2023 Naik Signifikan Sebesar Rp112,7 Triliun

“Komoditas secara yoy beras ternyata memberikan andil cukup besar sepanjang tahun 2023 dan diikuti dengan cabai merah dan rokok kretek filter,” jelasnya.

Adapun dalam lima tahun terakhir, inflasi Jabar cukup fluktuatif di mana pada 2019 inflasi 3,21 persen, 2020 sebesar 2,18 persen, 2021 turun jadi 1,69 persen, namun tahun 2022 mengalami inflasi sampai 6,04 persen.

Inflasi tahunan di Jabar pada bulan Desember 2023 ini, lebih rendah dari inflasi nasional tahunan pada Desember 2023 yang berada pada posisi 2,61 persen.***

Editor: M Haidar

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah