Alamak! Harga Cabai Rawit Nasional Menjulang Tinggi Hingga Tembus Rp110.000 per Kg

11 Januari 2021, 23:37 WIB
Harga cabai rawit merah saat ini tengah meroket /Kemendag.go.id

KARAWANGPOST - Harga komoditas cabai secara Nasional kian menjulang tinggi hingga mencapai lebih dari Rp110.000/Kg.

Berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), kenaikan harga ini terutama terjadi pada jenis cabai rawit merah.

Hingga Senin, 11 Januari 2021, PIHPS mendata harga rata-rata cabai rawit Nasional mencapai Rp78.250/kg.

Baca Juga: Sandiaga Uno Akan Buat Spot Instagramable dan TikTok di Ekowisata Mangrove

Di sejumlah provinsi seperti Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat, harga cabai rawit jauh lebih mahal yakni mencapai Rp110.000-Rp111.650/kg.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku tengah merampungkan teknologi penyimpanan barang pokok, salah satunya cabai di Brebes.

Langkah ini ditujukan sebagai salah satu upaya dalam mengendalikan harga cabai rawit nasional.

Baca Juga: Menteri Kalautan: Rancang Penciptaan Alat Uji Labolatorium Untuk Ekspor

"Saya ingatkan memang sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah. Karena Indonesia maunya cabainya merah dan segar," ungkap Mendag Muhammad Lutfi dalam keterangan resmi yang dilansir dari Antara.

"Cabai itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harga turun jatuh," lanjutnya.

Mendag menilai bahwa dalam satu tahun setidaknya harga cabai mengalami lonjakan enam kali dan harga jatuh saat panen enam kali.

Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Longsor, Tim SAR Temukan Tiga Unit Motor

Kondisi ini dipicu akibat belum tersedianya teknologi penyimpanan bahan pokok dari hasil panen raya untuk selanjutnya dijual kembali ketika adanya potensi kenaikan harga dipasaran.

Kini, Kemendag tengah mengerjakan sistem pendingin atau Control Atmosphere System pada tempat penyimpanan di Brebes, Jawa Tengah. Dengan teknologi tersebut, bahan pokok bisa bertahan 7-12 bulan.

"Kita lagi coba dengan sistem pendingin. Kita sedang kerjakan mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur," beber Mendag Lutfi.

Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan bahwa dalam waktu dekat ini harga cabai rawit akan segera berangsur pulih.

Baca Juga: Wah, Angka Pengangguran di Indonesia Meningkat 2,6 Juta Orang

Diperkirakan penurunan harga cabai akan terjadi saat memasuki minggu ketiga di bulan Januari.

Kepastian tersebut setelah pemerintah melakukan kontak konfirmasi dengan para petani di sejumlah sentra produksi.

Agung mengakui sampai Desember 2020 silam, tingkat produksi sedikit mengalami penurunan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. "Minggu ketiga bulan Januari ini harga cabai akan kembali normal," ujarnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Tags

Terkini

Terpopuler