KARAWANGPOST - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka nilai ekspor Indonesia Maret 2021 mencapai US$18,35 miliar atau naik 20,31% dibanding ekspor Februari 2021, demikian juga dibanding Maret 2020 naik 30,47%.
Ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai US$17,45 miliar, naik 21,21% dibanding Februari 2021. Ekspor nonmigas Maret 2020 juga naik 30,07%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari - Maret 2021 mencapai US$48,90 miliar atau meningkat 17,11% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$46,25 miliar atau meningkat 17,14%.
Baca Juga: Bamsoet Minta Aparat Lakukan Tindakan Tegas Terukur Terhadap KKB di Papua
Baca Juga: KPK Resmi Tahan Mantan DPRD Jabar Kasus Korupsi Bantuan Provinsi
Baca Juga: Kajari Karawang Serahkan Bantuan untuk Balita Penderita Hidrosefalus
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.167,1 juta (67,90%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$16,7 juta (2,06%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari - Maret 2021 naik 18,06% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,61% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,10%.
Ekspor nonmigas Maret 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,73 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,07 miliar dan Jepang US$1,38 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,12%.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,46 miliar dan US$1,44 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari - Maret 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$8,14 miliar (16,65%), diikuti Jawa Timur US$5,22 miliar (10,68%) dan Riau US$4,44 miliar (9,07%).***