Network
KARAWANGPOST - Kasus Selebgram Rachel Vennya kabur saat menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan usai berlibur dari luar negeri masih terus dalam pengembangan penyelidikan.
Kemudian, Kejadian itu diketahui oleh Kodam Jaya selaku pihak yang menaungi Wisma Atlet Pademangan, yang kemudian melimpahkan kasus Rachel Vennya kepada Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Pihak berwajib menemukan ada satu anggota lagi oknum TNI yang membantu kaburnya Rachel Vennya dari Karantina setelah kembali dari luar negeri.
Baca Juga: Terungkap Oknum TNI yang Bantu Rachel Vennya Kabur dari Wisma Atlet
Polda Metro Jaya segera menggelar perkara kasus dugaan kaburnya Rachel Vennya dari Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan usai berlibur dari luar negeri.
Gelar perkara tersebut perlu dilakukan untuk menemukan terpenuhi atau tidaknya unsur pidana dalam laporan tersebut.
Sementara itu, Selebgram Rachel Vennya dicecar 35 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait tindakannya kabur dari proses isolasi di RSDC Wisma Atlet Pademangan usai berlibur dari luar negeri.
Baca Juga: Kasus Kaburnya Rachel Vennya dari Wisma Atlet, Polda Metro Jaya Segera Gelar Perkara
"Pemeriksaan Mbak Rachel ada sekitar 35 pertanyaan," kata kuasa hukum Rachel, Indra
Raharja, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 21 OKtober 2021.
Meski tidak menjelaskan secara rinci apa saja keterangan yang digali oleh penyidik kepolisian dalam pemeriksaan kliennya.
Indra mengatakan materi pemeriksaannya oleh penyidik masih seputar kronologi kasus yang menjerat kliennya.
Baca Juga: 2.149 Personil Gabugan TNI Polri Kawal Aksi Mahasiswa di Istana Negara
"Hal-hal sifatnya kronologis, kita sampaikan hal-hal yang diketahui, alami, saksikan oleh klien kami disampaikan ke penyidik," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Rachel menyampaikan permintaan maaf usai atas kegaduhan yang
ditimbulkannya.
"Saya, Maulida, dan Salim ingin menyampaikan minta maaf sebesar-besarnya pada semua
masyarakat atas kesalahan dan khilaf kami yang sudah meresahkan masyarakat," kata Rachel di Polda Metro Jaya, Jakarta.
