Siap-siap, Harga BBM Jenis Pertalite dan Solar Kemungkinan Naik Lagi!

15 Agustus 2022, 19:43 WIB
Harga BBM jenis Pertalite dan Solar kemungkinan naik /Instagram.com/ @pertamina.

 

KARAWANGPOST - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar ada kemungkinan akan naik lagi. Pertalite dan solar adalah BBM yang mendapat subsidi dari pemerintah.

Sinyal kenaikan itu diungkapkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bahlil meminta masyarakat bersiap-siap jika nanti pemerintah memutuskan harga BBM harus naik.

Menurut Bahlil pemerintah mempunyai alasan untuk menaikkan harga bbm.

Menurutnya, jika harga BBM tidak naik, maka dampaknya adalah kondisi fiskal negara yang tidak sehat karena seperempat pendapatan negara harus digunakan untuk subsidi bbm.

"Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," katanya Bahlil di Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2022.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa TKP Pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan: Apa Saja yang Dilakukan? 

Bahlil juga mengatakan kondisi ekonomi global yang tidak menentu seperti saat ini menyebabkan harga minyak dunia terus meroket. Ia mencatat harga minyak dunia rata-rata mencapai 105 dolar AS per barel dari periode Januari-Juli 2022.

Padahal, asumsi harga minyak di dalam APBN hanya di kisaran 63-70 dolar AS per barel.

"Hari ini kalau (harga minyak) 100 dolar AS per barel, subsidi kita itu bisa mencapai Rp500 triliun. Tapi kalau harga minyak per barel di atas 100 dolar AS, misal 105 dolar AS, dengan asumsi kurs dolar itu Rp14.500 sampai rata-rata saat ini Rp14.750, dan kuota kita dari 23 juta kilo liter menjadi 29 juta KL, maka harus terjadi penambahan subsidi," jelasnya.

Dengan semua angka-angka itu, Bahlil mengatakan setidaknya harus ada Rp500 triliun hingga Rp600 triliun alokasi subsidi dari APBN untuk subsidi BBM.

"Rp500-Rp600 triliun itu sama dengan 25 persen total pendapatan APBN kita dipakai untuk subsidi. Ini menurut saya agak tidak sehat," katanya.

Baca Juga: LPSK Resmi Tolak Permohonan Perlindungan Putri Candrawathi, Istri Irjen Pol Ferdy Sambo 

Oleh karena itu, menurut Bahlil, perlu ada pengertian masyarakat atas kondisi yang ada saat ini. Ia juga mengatakan hal itu bisa jadi momentum bersama untuk bergotong royong untuk menjaga kondisi fiskal negara agar tetap sehat.

Terlebih, tren pemulihan ekonomi tengah dirasakan setelah pada triwulan II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen dengan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2022 terjaga di level 4,35 persen.

"Kita doakan, kalau ini beban negaranya tinggi, ya ayo sama-sama kita. Mungkin ini momentum kita gotong royong. Ini untuk menjaga fiskal kita juga agar sehat," katanya.***

Editor: Gunawan Kus

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler