Pemerintah Gencar Salurkan Bantuan Pangan Akibat Dampak El Nino yang Mempengaruhi Penurunan Hasil Pertanian

8 Januari 2024, 12:27 WIB
Menko Airlangga Hartarto saat menyerahkan bantuan pangan di Cibinong, Bogor /Karawangpost/Foto/FB/Airlangga Hartarto

KARAWANGPOST - Fenomena El Nino memberikan dampak kepada penurunan produktivitas hasil pertanian, termasuk tanaman padi yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga pangan di dalam negeri.

Mengantisipasi berbagai dampak kondisi tersebut bagi perekonomian domestik pemerintah terus mengupayakan stabilitas harga serta menjaga tingkat konsumsi masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rentan dari dampak kenaikan harga pangan.

Salah satu kebijakan yang telah dilakukan pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan yakni dengan penyaluran bantuan pangan beras yang juga berperan sebagai unsur penekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga inflasi nasional.

Baca Juga: Sepekan Banjir Karawang, Sudah Sebanyak 2.298 Jiwa Terdampak

Hal itu disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Temu Wicara bersama Penerima Bantuan Pangan Beras di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024.

“Bantuan pangan ini diberikan karena pengaruh El Nino. Jadi Pemerintah kasih 2 program yaitu bantuan langsung tunai dalam bentuk uang. Selain itu juga bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat,” tutur Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyebut, pemerintah telah membahas perpanjangan Bantuan Pangan Beras di tahun 2024 untuk periode Januari sampai dengan Juni 2024.

Baca Juga: BNPB Serahkan Dana Rp250 Juta dan Sejumlah Bantuan Lainnya untuk Penanganan Darurat Banjir Karawang

Lanjutnya, dan perpanjangan penyaluran ini merupakan kelanjutan penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap I dan Tahap II yang sudah diselesaikan di tahun 2023.

Sepanjang tahun 2023, Pemerintah telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) sebanyak 1.182.717 ton dan untuk Bantuan Pangan Beras sebesar 1.489.286 ton.

Khusus untuk Provinsi Jawa Barat, penyaluran beras SPHP mencapai 106.316 ton dan Bantuan Pangan Beras mencapai 305.340 ton.

Baca Juga: Tangani Banjir di Karawang BPBD Jabar akan Bangun Embung Retensi

Berdasarkan data BPS, bantuan pangan beras tahap pertama yang disalurkan sejak April 2023 turut mendorong penurunan tingkat inflasi beras.

Pasca penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua yang dimulai kembali di September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat berada di 5,61% (mtm) dan pada Oktober 2023 turun menjadi 1,72% (mtm).

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyerahkan Bantuan Pangan Beras secara simbolis kepada 5 KPM serta meninjau langsung loket penyaluran di Kantor Kelurahan Pabuaran yang difasilitasi oleh PT Pos Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Serahkan Bantuan Stimulan Kepada Korban Gempa di Sumedang

Total alokasi Bantuan Pangan Beras Tahun 2024 untuk Kabupaten Bogor yakni bagi 388.220 KPM dan Kota Bogor bagi 83.177 KPM sebesar 10 kilogram beras per KPM.

“Tadi dalam pembicaraan dengan 100 penerima bansos, mereka semua meminta agar semua program bansos beras 10 kilogram dan bantuan langsung tunai El Nino ini untuk dilanjutkan," tururnya.

Baca Juga: Bey Machmudin Sampaikan Dukacita untuk Korban Meninggal Kecelakaan Kereta Api

"Nah, kita masih memberikan bantuan beras yang 10 kilo nanti diupayakan sampai bulan Juni dan sekarang sudah diputuskan sampai bulan Maret. Dan bantuan langsung tunai ini nanti kami akan bahas dan laporkan kepada Bapak Presiden," sambung Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa masyarakat merasa sangat terbantu dengan bantuan ini terutama dalam meningkatkan daya beli masyarakat yang akan mendorong perekonomian.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Perum Bulog, PT Pos Indonesia, yang membuat program ini berjalan dengan lancar. Dan tadi program ini tepat sasaran,” ungkap Menko Airlangga.***

Editor: M Haidar

Sumber: kemenko perekonomian

Tags

Terkini

Terpopuler