Harga Beras dan Cabai Jadi Penyumbang Utama Inflasi Tahun 2023

- 6 Januari 2024, 01:00 WIB
Menko Airlangga soal BLT El Nino
Menko Airlangga soal BLT El Nino /Instagram @airlanggahartarto_official/

KARAWANGPOST - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan data pencapaian inflasi Indonesia tahun 2023.

Pencapaian inflasi Indonesia tahun 2023 disampaikan terjaga stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 3%. Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61% (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022, yakni sebesar 5,51% (yoy).

Lebih lanjut, di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2000.

 Baca Juga: Seluas 58 Hektar Sawah di Karawang Terendam Banjir

“Pencapaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat berbagai pihak melalui TPIP-TPID dalam mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi salah satunya gangguan cuaca dari El Nino," ujar Airlangga, Jumat 5 Januari 2023.

Selain itu, capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan realisasi inflasi sejumlah negara yang masih berada di atas sasaran targetnya.

Komponen harga pangan bergejolak (volatile food/VF) mengalami peningkatan tercatat sebesar 1,42% (mtm) atau 6,73% (yoy). Gangguan cuaca akibat El Nino menyebabkan produksi pangan terutama padi dan aneka cabai menjadi tidak optimal.

Baca Juga: Menhub Budi Sebut Kecelakaan KA di Bandung Menjadi Momen untuk Meningkatkan Pelayanan

Hal ini mendorong peningkatan harga beras dan cabai yang menjadikan kedua komoditas tersebut sebagai penyumbang utama inflasi sepanjang tahun 2023.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenko Perekonomian RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x