Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Naik Hingga Level 95,5

- 26 Oktober 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi - Pusat perbelanjaan
Ilustrasi - Pusat perbelanjaan /Pixabay/jarmoluk/

KARAWANGPOST - Aktivitas konsumsi masyarakat mengalami perbaikan semenjak Indonesia mampu mengendalikan Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, perbaikan tersebut dapat dilihat dari Indeks Keyakinan Konsumen pada September 2021 yang mencapai level 95,5.

Aktivitas konsumsi ini mulai terlihat dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang mengalami peningkatan signifikan setelah adanya pelemahan akibat Delta varian pada bulan Juli dan Agustus, yang waktu itu menunjukkan hingga angka 77,3.

Baca Juga: Update Info dan Jadwal Vaksin Beserta Link Daftar di Kota Bekasi Tanggal 27 Oktober 2021

"Pada bulan September, terjadi pembalikan yang sangat kuat 95,5 untuk indeks keyakinan konsumen, seiring dengan optimisme karena penanganan Covid yang sangat sangat baik,” kata Menkeu, Senin 25 Oktober 2021.

Menurut Menkeu, menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen September secara signifikan menunjukkan bahwa optimisme masyarakat berangsur pulih pasca masa puncak varian Delta.

“Dilihat dari Google Mobility Index kita, terutama sampai dengan 18 Oktober, mereka bahkan sudah di atas zona positif untuk ritel, rekreasi, bahkan juga melonjak di atas zona positif. Grocery dan farmasi yang selama ini sudah positif juga tetap bertahan pada level yang cukup tinggi dan ini menggambarkan nanti pengaruhnya terhadap kegiatan konsumsi dan investasi di dalam negeri,” ujar Menkeu.

Baca Juga: Presiden Sampaikan Tiga Hal Pemicu Kenaikan Covid-19

Saat ini retail sales juga diperkirakan membaik pada September seiring pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat di sejumlah daerah, dari yang sebelumnya terkoreksi akibat adanya varian Delta.

“Retail sales kita juga mulai menunjukkan pemulihan sesudah mengalami koreksi sangat tajam akibat adanya Delta varian pada bulan Juli yang lalu, namun masih belum cukup tinggi rebound-nya,” kata Menkeu.

Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi listrik, terutama pada sektor bisnis sudah kembali rebound pada level pertumbuhan yang positif. Sementara, sektor rumah tangga mengalami sedikit penurunan, namun tetap bertahan di zona positif yaitu dengan pertumbuhan 3,9.

Baca Juga: Simak! Kronologi Kasus Kontroversi Kim Seon Ho Versi Dispatch

“Jadi kalau dilihat dari leading indicators konsumsi listrik, kita melihat terutama sektor bisnis yaitu sektor jasa perdagangan yang menunjukkan adanya pemulihan atau rebound sesudah mengalami dampak negatif dari Delta. Sektor bisnis ini yang sangat sangat sensitif terhadap Covid karena dia menyangkut kegiatan-kegiatan perdagangan. Sedangkan untuk sektor industri relatif tetap robust. Selama ini growth-nya double digit dan masih bertahan di 11,5,” ujar Menkeu.

Indikator belanja masyarakat juga menunjukkan level pemulihan yang cukup baik dan akan menentukan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga.

Baca Juga: Guntur Romli: Penyiksaan Anjing Bernama Canon di Aceh Adalah Haram

Data Mandiri Spending Index menunjukkan adanya varian Delta membuat pukulan yang sangat tajam pada Juli hingga Agustus dan mulai terjadi pemulihan pada minggu kedua Agustus dan terus berlanjut hingga Oktober.

Jadi ini terlihat sekali bahwa kemauan dan kegiatan belanja masyarakat, baik frekuensi maupun nilainya, sangat dipengaruhi kemampuan kita di dalam mengendalikan Covid-19.

"Untuk Jawa dan non-Jawa terlihat dua-duanya mengalami pemulihan, terutama yang Jawa yang mengalami pukulan sangat dalam akibat Delta varian sudah rebound dan berada di atas zona ekspansi,” kata Menkeu.***




Editor: M Haidar

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x