Baca Juga: KKP Siap Bangun Modeling Budidaya Udang di Sumba Timur NTT
Jerry menekankan, pentingnya menjaga kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produk sebagai kunci daya saing produk ekspor ke pasar global.
Selain itu, memperluas jangkauan pemasaran produk dengan memanfaatkan peluang pasar nontradisional juga menjadi keniscayaan dalam keberhasilan mengembangkan ekspor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 36,93 miliar sepanjang 2023. Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Desember 2023 mencapai USD 258,82 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar USD 221,89 miliar.
Baca Juga: Bulog Targetkan Beras Impor Sebanysk 600 Ribu Ton Tiba pada Akhir Maret 2024
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Miftah Farid menyampaikan, keamanan pangan sangatlah penting untuk penetrasi dan akses ke pasar internasional.
Lebih lanjut, keamanan pangan juga dapat menciptakan reputasi yang baik terhadap produk dan perusahaan dalam jangka panjang.
“Regulasi keamanan pangan saat ini telah menjadi salah satu perhatian di pasar global. Urgensi keamanan pangan meningkat seiring penolakan atas pengiriman ekspor yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan," ungkapnya.
"Hal ini mengakibatkan pemeriksaan yang lebih ketat pada negara pengimpor dan biaya transaksi perdagangan juga ikut meningkat,” tambahnya.***