Pompanisasi Solusi Cepat untuk Hadapi El Nino

- 19 April 2024, 17:09 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur /Karawangpost/Foto/Kementan-RI

KARAWANGPOST - Pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur, Kamis 18 April 2024.

Apel siaga tersebut ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi. Mentan Amran menyebut pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino.

Baca Juga: Harga Gula Naik, Berlaku Hingga Akhir Mei 2024

Baca Juga: Update Harga Logam Mulia Hari Ini 19 April 2024: Harga di Pasar Global Alami Kenaikan

Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian. Dampak besar yang jelas terlihat adalah penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional di tahun 2023.

“Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal, kalau kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat” terang Mentan Amran usai memimpin Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya.

Secara rinci Mentan Amran mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan.

Mentan Amran optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan yang dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 % kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.

“Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50% impor kita hanya dari satu provinsi” ungkap Mentan Amran.

Sementara itu, Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan Jawa Timur masih memepertahankan posisi sebagai produksi padi terbesar di Indonesia.

Lebih lanjut, ditahun 2020-2023 tercatat kontribusi Jawa Timur mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional. Dengan pencapaian produksi padi tahun 2023, sebesar 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.

“Tahun ini karna dampak El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah, tetapi hari ini kita diberikan bantuan yang cukup banyak 3.700 buah pompa air, dengan adanya pomponisasi ini, kami yakin persoalan air dapat terpenuhi” terangnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air yang akan disebar ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 Milyar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.***

Editor: M Haidar

Sumber: Kementan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah