Simak, Ini Lima Amalan Ibadah di Bulan Rajab

4 Februari 2022, 08:50 WIB
Ilustrasi /Karawangpost/pexels: Konevi

KARAWANGPOST - Bagi setiap umat beragama, amalan dan doa merupakan salah satu kebiasaan yang selalu dilakukan.

Memanjatkan doa kepada Tuhan, tentu menjadi cara untuk menunjukkan keimanan dan kepercayaannya pada Sang Pencipta.

Bukan hanya itu, amalan dan doa juga biasanya dilakukan untuk memohon kebaikan dan berbagai kemudahan dalam kehidupan kepada Tuhan.

Baca Juga: Amalan Doa Naik Kendaraan

Termasuk bagi umat muslim, kewajiban berdoa biasanya dilakukan setiap 5 waktu dalam sehari.

Dengan menunaikan shalat 5 waktu mulai dari subuh, waktu siang hari, sore, petang, hingga malam hari.

Umat muslim bersimpuh memohon dan memanjatkan doa hanya kepada Allah SWT. Dengan berdoa, setiap umat muslim dapat memohon perlindungan dan kebaikan pada Allah SWT.

Baca Juga: Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal, Simak Penjelasan Ini

Selain berdoa ketika shalat, terdapat berbagai amalan lain yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu amalan penting untuk dilakukan adalah saat Bulan Rajab.

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Rasulullah Saw menyampaikan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah Swt.

Sedangkan bulan Sya'ban adalah bulannya Rasulullah, sementara bulan Ramadhan merupakan bulannya umat Nabi Muhammad Saw.

Baca Juga: Lima Drama Korea Terbaru Tayang Februari 2022, Rekomendasi Genre Romantis hingga Thriller

Ketika memasuki bulan Rajab, umat Islam banyak yang mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai macam amaliah ibadah.

Bukan sekedar menjalankannya, banyak umat Islam kembali mengingat dan belajar tentang tata cara dan hukum beribadah di bulan Rajab.

Kehadiran bulan Rajab juga identik dengan persiapan menyongsong bulan Suci Ramadan.

Baca Juga: Jadwal TV GTV Jumat 4 Februari 2022: Ada Anak Jalanan, Festival Komedi dan Big Movies

Dikutip dari laman resmi NU, berikut beberapa amaliah ibadah dan hal-hal lain yang yang sering dibicarakan seiring dengan masuknya bulan Rajab.

1. Doa memasuki Bulan Rajab

Sebagai bulan mulia, Rasulullah SAW telah memberi contoh untuk banyak-banyak membaca doa. Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Baca Juga: Memperbanyak Doa Panjang Umur di Bulan Rajab

2. Puasa Rajab

Puasa di bulan Rajab merupakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain.

Saat melaksanakan puasa Rajab, di malam harinya kita bisa melafalkan niat puasa Rajab sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.”

Orang yang ingin berpuasa sunah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Rajab seketika itu juga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Karawang, Tak Ada Pembelajaran Tatap Muka

Memang untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Terkait waktunya, puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari. Sedangkan harinya tidak ditentukan.

Meskipun demikian, kita dapat berpuasa Rajab dengan memakai ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Enam Kecamatan di Purwakarta Zona Merah

3. Salat Rajab

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab adalah mustahabbah (sunnah). Salat sunah mutlak ini biasa dilakukan oleh orang saleh pada masanya.

Imam Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis dalam bulan Rajab, kemudian melakukan salat sunah sebanyak dua belas rakaat di antara waktu salat Isya dan sepertiga malam, maka permohonannya akan dikabulkan.

Adapun tatacara melakukan salat dua belas rakaat itu seperti salat sunah pada umumnya, yaitu dilakukan dengan shalat dua rakaat dengan satu kali salam.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Sup Tom Yam SeaFood

Bila salat dua belas rakaat berarti terdapat enam kali salam. Setiap rakaat setelah membaca Surat Al-Fatihah, disunahkan membaca Surat Al-Qadar sebanyak 3x dan Al-Ikhlas sebanyak 12x.

Setelah selesai salat, kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak 70x. Shalawat yang dibaca adalah allahumma shalli ‘ala Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi.

Setelah membaca shalawat, kita dianjurkan sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70x.

Baca Juga: Amalan Doa Agar Tidak Mudah Mengantuk

Setelah selesai sujud, duduklah sejenak dengan membaca rabbighfir warham wa tajawaz ‘amma ta’lam innaka antal a’azzul akram sebanyak 70x.

Setelah itu, kembali sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70x. Setelah selesai, mohonlah kepada Allah SWT atas hajat yang diinginkan.

4. Isra’ Miraj

Di antara peristiwa monumental dalam sejarah Islam adalah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Isra’ Mi’raj adalah sebuah perjalanan Nabi Muhammad bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina.

Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah. Peristiwa ini terjadi pada Jumat pertama bulan Rajab dan merupakan malam renungan atau malam kesedihan di mana nabi merasa sedih karena ditinggalkan oleh paman dan istri tercintanya, Khadijah.

Baca Juga: Ini Alasan Memotong Bawang Dapat Meneteskan Air Mata

Peristiwa mulia ini juga menjadi tonggak sejarah kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu. Sehingga peringatan Isra' dan Mi'raj menjadi penting untuk kembali mengingatkan semangat dalam meningkatkan kualitas ibadah shalat.

5. Bersedekah

Bulan Rajab mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diperoleh mereka yang berniat bersungguh-sungguh meraihnya. Meraih rahmat tanpa ada bala, meraih kemurahan Allah dan meraih kebaikannya yang tak akan pernah kering.

Baca Juga: Shalawat Munjiyat, Bacaan, Makna dan Keutamaannya

Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan dalam kitabnya al-Ghunyah bahwa kata rajab terdiri dari tiga huruf ra’-jim-ba’. Masing-masing memiliki arti.

Ra’ mengandung nilai Rahmatullah, jim mengandung nilai juudullah, dan ba’ mengandung nilai birrullah.

Umat Islam yang bersedekah di bulan Rajab akan mendapat pahala berlipat ganda sebagai mana sabda Rasulullah saw yang artinya: “Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua. Menurut sebagaian pendapat, umur burung gagak mencapai lima ratus tahun”.***

Editor: Ali Hasan

Tags

Terkini

Terpopuler