Sering Mengumpat Orang Lain dengan Panggilan Hewan? Begini Hukum dalam Islam

- 8 Agustus 2021, 07:43 WIB
Ilustrasi : mengumpat dengan kata-kata kasar
Ilustrasi : mengumpat dengan kata-kata kasar /pexels/ Andrea Piacquadio
KARAWANGPOST - Jika hati dalam keadaan emosi, biasanya kata-kata yang ke luar dari mulut kerap tidak terkendali.
 
Mengumpat orang lain dengan perkataan kasar menjadi hal biasa terjadi ketika dilanda emosi. Bahkan perkataan mengandung unsur kebohongan juga kerap mengiringinya.  
 
Unsur kebohongan dalam hal ini artinya lisan kita dalam menuturkan sesuatu yang tidak benar adanya.
 
 
Misalnya, kalimat tidak senonoh seperti "Dasar anak anjing!" kepada salah seorang kawanmu.
 
Hal ini yang disebut dengan unsur kebohongan, karena kawanmu bukanlah seekor anjing, melainkan manusia. Dan perkataan tersebut bisa sangat menyakiti perasaannya.
 
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
 
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminah tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)
 
Dalam Islam, perkataan tersebut diartikan sebagai Sibab. Sibab adalah asy-Syatmu. Artinya mengutuk. 
 
 
Sibab itu celaan atau kutukan yang lebih parah dari Sabb. Kalau sabb itu mencela sekedarnya tanpa unsur kedustaan.
 
Sedangkan sibab adalah mencela dan mengutuk dengan unsur kebohongan, sesuatu yang tidak sesuai sebenarnya.
 
Termasuk aib orang yang dicela. Sabb dan sibab sama-sama perbuatan yang dilarang dan berdosa.
 
Jika kawanmu yang dihina tidak memiliki kesabaran dan sifat lapang dada yang lebih.
 
Hinaan akan membekas dalam hatinya dan berubah menjadi rasa benci. Bahkan, bisa jadi akan ia wujudkan dalam aksi balasan.
 
 
Tentu ini akan menimbulkan masalah baru dalam tubuh umat Islam berupa permusuhan dan perpecahan antar sesama muslim.
 
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
 
Dari Abdullah ia berkata, “Mencela/menghina seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR. Al-Bukhari & Muslim. An-Nasa-i no. 4036)
 
Maka dari itu, mari kita perhatikan kembali tutur kata yang hendak kita ucapkan. Jika dalam keadaan emosi lebih baik diam, agar tidak berkata kasar yang bisa berefek negetif ke dirimu sendiri dan orang lain.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah