KARAWANGPOST - Tahukah kamu? Setiap tahunnya, tanggal 21 Maret dirayakan sebagai Hari Hutan Internasional di seluruh dunia setelah Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkannya kembali pada tahun 2012.
Melansir dari republicworld, penetapan itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya reservasi hutan.
Reboisasi adalah tindakan yang sangat marak dilakukan akhir-akhir tahun ini dan hampir tidak pernah diperhatikan.
Baca Juga: Lahir 21 Maret? Zodiak Kamu Aries, Ini Ramalannya
Ketika polusi membuat kota menjadi tak layak dihuni dan perubahan iklim menyebabkan bencana alam, kebakaran hutan di Riau adalah contoh utama, belum lagi yang terjadi di Australia setahun yang lalu. Paru-paru dunia kian krisis.
Hutan seperti busa hijau raksasa di seluruh dunia, dan oksigen yang digunakan untuk bernapas sudah jelas dari pepohonan.
Pohon dan tumbuhan menyerap karbon dioksida dan memberi kita oksigen, membersihkan udara kita.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Hari Ini, 21 Maret 2021
Hutan dapat memerangkap karbon untuk mencegah pemanasan global. Mereka menstabilkan iklim, mengontrol suhu atmosfer, melindungi daerah aliran sungai, mengatur siklus air, dan memperkaya tanah.
Seiring dengan pertumbuhan teknologi dunia, saat ini kayu menyumbang sekitar 45 persen dari pasokan energi terbarukan dunia. Kayu dapat menjadi bahan baku utama dalam memodernisasi industri penghasil bioenergi.
Dan pada kesempatan Hari Hutan Internasional ini, marilah kita rayakan hari penting ini, meski terbatas pada pandemi Covid-19, semua ini demi pelestarian hutan.
Baca Juga: Penyebab Recall Kendaraan Daihatsu dan Toyota Tahun Produksi 2017-2019
Kamu dapat menanam pohon di sekitar rumahmu, atau lingkunganmu, atau bahkan kota agar sedikit menjadi lebih hijau.
Kamu juga dapat mewariskan kesadaran mengenai lingkungan sejak dini kepada anakmu, beli atau tanamlah beberapa tanaman bersama anakmu. Kegiatan ini tak hanya untuk bumi, tapi juga untuk tumbuh kembang anakmu.
Kampanyekan tentang perayaan Hari Hutan Internasional dengan saling mengingatkan akan bahaya perubahan iklim, cobalah untuk membangun kembali hubungan antara manusia dengan alam.***