300 Siswa Laki-laki di Nigeria 'Raib', Diduga jadi Korban Penculikan Kelompok Bersenjata

- 14 Desember 2020, 16:52 WIB
Ilustrasi kelompok bersenjata.
Ilustrasi kelompok bersenjata. /Shutterbug75 / Pixabay

KARAWANGPOST - Lebih dari 300 orang siswa sekolah menengah Government Science School di Nigeria, diduga menjadi korban penculikan sekelompok orang bersenjata jenis AK-47.

Sekolah menengah Government Science School yang berlokasi Kankara ini merupakan sekolah khusus pelajar laki-laki.

Sejak hari Minggu lalu, ratusan orangtua siswa berkumpul di sekolah tersebut.

Baca Juga: Tragis, Empat Tahun Warga di Garut Manfaatkan Air Sawah untuk Kebutuhan MCK

Mereka mendesak pihak berwenang untuk seugera menemukan ratusan siswa yang telah meghilang akibat penculikan.

Sejauh ini belum diketahui jumlah pasti siswa yang menjadi korban penculikan, namun diperkirakan jumlah mencapai lebih dari 300 orang.

Demikian dilansir dari berita Galamedianews berjudul "Anak Diculik Massal dari Sekolah, Orangtua 300 Murid SMP di Nigeria Mengaku Berserah pada Allah SWT".

Baca Juga: Gubernur Jabar Tegas Larang Perayaan Tahun Baru 2021

Menurut Abubakar Lawal, salah seorang orangtua siswa mengaku dirinya rela menempuh jarak dari rumahnya di Zaria sejauh 120 km hanya untuk mengetahui keberadaan dua dari tiga putranya yang hilang.

"Sejak kemarin aku di sini, berdoa semoga Allah menyelamatkan anak-anak  kami," katanya pada kantor berita Reuters dari luar halaman sekolah yang berdebu.

Salah satu putranya yang hilang, Buhari yang berusia 17 tahun dinamainya seperti nama sang presiden, Muhammadu Buhari, yang berasal dari Katsina.

Baca Juga: 8 Daerah di Jabar Kembali Zona Merah, Karawang Masuk Salah Satu Daftar Darurat Covid-19

Sementara itu, seorang siswa Yahaya (17) kepada Reuters mengaku berhasil  melarikan diri pada hari Sabtu. Dia tak memberitahu nama lengkapnya karena takut akan pembalasan dari pelaku.

Dia menyelinap saat para penculik memindahkan para korban ke berbagai lokasi berbeda di hutan dekat sekolah.

“Aku bertemu seorang warga dengan sepeda motor yang membawaku ke desa terdekat. Dari sana aku dibawa ke Kankara," katanya.

Terakhir uru bicara Presiden Buhari, Garba Shehu mengeluarkan pernyataan yang menyebut pasukan militer yang didukung kekuatan udara, telah menemukan kantong  bandit bersenjata di hutan Zango dan Paula, Kankara. Baku tembak terjadi dalam operasi yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Didominasi Usia Milenial, Kasus Covid-19 di Karawang Nyaris Tembus 4 Ribu

“Doa kami bersama keluarga siswa, otoritas sekolah dan mereka yang terluka.”

Tidak disebutkan apakah ada siswa yang diselamatkan atau berapa persisnya siswa yang telah diambil paksa ataupun jumlah siswa yang biasanya bersekolah.

Juru bicara negara Abdul Labaran mengatakan pihak berwenang tidak akan beristirahat sampai anak-anak itu ditemukan. Ia menambahkan kepala militer dan intelijen berada di Kankara untuk memimpin penyelamatan.

Baca Juga: [Cek Fakta] Enam Orang Tewas Usai Disuntik Vaksin Pfizer

Pihak pemerintah sejauh ini mengonfirmasi 321 siswa hilang tetapi ditambahkan kemungkinan ada beberapa di antaranya  yang pulang ke negara bagian lain.

Juru bicara kepolisian Katsina, Gambo Isah sebelumnya menyebutkan total anak yang hilang sekitar 400 dan diperkirakan ada 600 anak laki-laki yang bersekolah.

Gubernur negara bagian Aminu, Bello Masari memberikan angka yang berbeda dengan menyebut ada 839 anak laki-laki yang bersekolah di luar 333 yang hilang.

Baca Juga: Total 53 Adegan, Rekonstruksi Penembakan Anggota FPI Berlangsung Lebih dari Empat Jam

"Polisi, Angkatan Darat dan Angkatan Udara bekerja sama dengan otoritas sekolah untuk memastikan jumlah siswa yang hilang dan atau diculik," kata Isah.

Masari mengatakan jumlah pasti masih dicari karena sejumlah anak berhasil melarikan diri dari orang-orang bersenjata atau bersembunyi ketika serangan dimulai.

Salah satu yang selamat, Osama Aminu Maale lolos dari penculikan kembali ke rumah orangtuanya.

Baca Juga: Satu Korban Meninggal Terseret Arus Akibat Banjir di Kabupaten Bangkalan

"Ada 520 dari kami yang diculik orang-orang bersenjata dari sekolah," ujar  siswa berusia 18 tahun kepada kantor berita AFP melalui telepon.

“Bus yang membawa kami sempat berhenti dan mereka mereka meminta siswa yang lebih tua untuk menghitung. Kami menghitung ada 520 orang siswa,” katanya.

Maale dan empat temannya dibiarkan melarikan diri karena kesehatannya  yang menurun.

Baca Juga: Kelompok Islamis Maroko Tolak Perbaikan Hubungan dengan Israel

Kini semua sekolah negeri di Katsina diperintahkan untuk ditutup. Para pejabat pun tidak mengetahui motif penyerang, ungkap seorang komisaris pendidikan.

Menanggapi kasus penculikan ini, UNICEF mengutuk serangan yang sekolah disebut brutal dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat.

Serangan geng bersenjata atau bandit biasa terjadi di seluruh kawasan barat laut Nigeria. Mereka menyerang warga sipil, mencuri atau menculik untuk uang tebusan. Sedangkan kelompok militan Islam umumnya beroperasi di timur laut.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x