Junta Militer Myanmar Blokir Akses Internet Untuk Membungkam Oposisi

- 3 April 2021, 11:48 WIB
Salah satu aksi demonstrasi menentang kudeta militer yang terjadi di Myanmar, 7 Maret 2021
Salah satu aksi demonstrasi menentang kudeta militer yang terjadi di Myanmar, 7 Maret 2021 /REUTERS

KARAWANGPOST - Junta militer Myanmar melakukan pemblokiran terhadap akses internet guna membungkam kritikan oposisi yang marak beredar di dunia maya.

Pemblokiran yang mulai diberlakukan sejak Jumat lalu itu dilakukan dengan menutup data seluler serta memerintahkan penyedia internet untuk memotong broadband nirkabel guna memutus akses para pelanggannya.

Tidak sampai disitu, junta militer juga menerbitkan surat perintah penangkapan bagi para kritikus online, 18 orang selebriti bisnis pertunjukan dan influencer media sosial.

Baca Juga: Peristiwa Penyerangan di Gedung Capitol AS, Pelaku Tewas Diberondong

Media pemerintah melaporkan pada Jumat, surat penangkapan juga ditujukan terhadap dua jurnalis.

Paing Phyoe Thu, salah seorang aktris mengaku dirinya tidak akan pernah takut terhadap ancaman penangkapan militer.

“Apakah surat perintah dikeluarkan atau tidak, selama saya masih hidup, saya akan menentang kediktatoran militer yang menindas dan membunuh orang. Revolusi harus menang, ”katanya di Facebook.

Paing Phyoe Thu secara teratur menghadiri aksi unjuk rasa di kota utama Yangon pada minggu-minggu setelah kudeta. Suaminya, sutradara film, Na Gyi, telah dicari oleh pihak berwenang sejak Februari lalu.

Penyiar negara bagian MRTV mengumumkan surat perintah dengan tangkapan layar dan tautan ke setiap profil Facebook mereka.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x