KARAWANGPOST - Pihak berwenang Kolombia tengah menyelidiki 10 petugas polisi yang mengizinkan warga sipil untuk melakukan penembakan terhadap para demonstran di Cali, baru-baru ini.
Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat tinggi pada hari Senin, 31 Mei 2021. Sementara kantor jaksa agung mengaitkan tiga kematian lagi dalam aksi protes.
Sudah lebih daeri satu bulan, Kolombia didera aksi demontrasi memprotes kebijakan sosial dan ekonomi pemerintah Presiden Ivan Duque.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn 1 Mei 2021, Tengah Berada Dalam Jalur Kesuksesan
Melansir dari Reuters, aksi demonstrasi dipicu oleh usulan reformasi pajak yang sekarang telah ditarik.
Sejak reformasi pajak dicabut, tuntutan pengunjuk rasa telah meluas hingga mencakup pendapatan dasar, kesempatan bagi kaum muda dan diakhirinya kekerasan polisi, termasuk pembubaran unit anti-huru-hara ESMAD yang ditakuti.
Protes telah ditandai dengan kekerasan. Kantor jaksa agung pada hari Senin mengatakan 20 kematian telah dikaitkan dengan demonstrasi - tiga lebih banyak dari penghitungan sebelumnya - sementara kelompok hak asasi melaporkan lusinan pengunjuk rasa lainnya telah dibunuh oleh pasukan keamanan.
Baca Juga: Presiden Sampaikan Tiga Langkah Fundamental Wujudkan Pembangunan Hijau Global
Kota terbesar ketiga Kolombia, Cali, yang telah menjadi pusat protes, sekali lagi menyaksikan pertumpahan darah pada hari Jumat dengan warga sipil dan bahkan seorang agen yang tidak bertugas dari kantor kejaksaan menembaki para demonstran, kata jaksa agung. Baca selengkapnya