Kekhawatiran itu telah berkembang dengan lonjakan pertempuran antara pasukan Afghanistan yang didukung AS dan Taliban dalam beberapa pekan terakhir.
Atas pertempuran itu militan Taliban akhirnya berhasil menguasai wilayah dan merebut penyeberangan perbatasan.
"Alasan kami mengambil langkah ini adalah karena mereka adalah individu yang berani. Kami ingin memastikan bahwa kami mengakui dan menghargai peran yang telah mereka mainkan selama beberapa tahun terakhir," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pengarahan.
Baca Juga: Risma Blunder, Ancaman ASN Tak Becus Kerja Dipindah ke Papua Menuai Kritikan
Psaki menolak untuk memberikan secara spesifik jumlah warga Afghanistan yang akan berada dalam penerbangan evakuasi awal, dengan alasan "alasan operasional dan keamanan" yang tidak ditentukan.
Seorang pejabat AS mengatakan evakuasi awal akan mencakup sekitar 2.500 orang. Kemungkinan mereka akan ditempatkan di fasilitas militer AS sambil menunggu proses aplikasi visa.
Pejabat ini mengatakan sejasuh ini belum ada keputusan mengenai pangkalan khusus yang akan digunakan untuk menampung imigran Afghanistan tersebut.***