Kerusuhan Kazakhstan sebabkan Harga Uranium Bahan Bakar Nuklir Melonjak di pasar Global

- 6 Januari 2022, 17:00 WIB
Kerusuhan Kazakhstan masa dalam aksi protes nemadati jalan hingga malam hari
Kerusuhan Kazakhstan masa dalam aksi protes nemadati jalan hingga malam hari /Youtube/Far East Buran



KARAWANGPOST - Protes kekerasan yang terjadi di Kazakhstan berdampak pada melonjaknya harga uranium di pasar bahan bakar nuklir global.

Harga global untuk uranium telah melonjak hampir 8%, karena Kazakhstan, yang menyumbang lebih dari 40% dari produksi dunia, berjuang untuk menahan protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung.

Pada hari Rabu harga uranium di pasar internasional melonjak menjadi 45,25 dolar per pon dari 42 dolar yang tercatat pada hari sebelumnya, menurut data dari riset pasar bahan bakar nuklir dan perusahaan analisis UxC, seperti dikutip oleh Bloomberg.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: Persija Siap 100 Persen Hadapi PSIS, Kehadiran Pemain Baru Bawa Angin Segar

Sementara itu, saham produsen terbesar negara itu, Kazatomprom, dilaporkan turun 11% di perdagangan London.

Pada saat yang sama sebagian besar perusahaan uranium di Amerika Utara dan Australia memperpanjang keuntungan yang mereka catat awal pekan ini ketika Komisi Eropa telah mendorong maju dengan rancangan untuk menandai proyek-proyek nuklir tertentu sebagai berkelanjutan.

Gelombang protes kekerasan telah mengguncang negara Asia Tengah yang telah menjadi bagian dari bekas Uni Soviet sejak Minggu, setelah kenaikan tajam dalam biaya bahan bakar gas cair yang terjadi karena penghapusan kontrol harga pemerintah.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: PSIS Semarang Siap Meredam Persija

Para demonstran awalnya turun ke jalan Janaozen, sebuah kota yang didirikan pada tahun 1960-an di sekitar ladang minyak yang baru ditemukan, tetapi aksi unjuk rasa segera menyebar ke kota-kota Kazakh lainnya.

Termasuk ibu kota, Nur-Sultan, serta Aktobe, Aktau dan Almaty, kota metropolitan terbesar dan ibu kota kedua, di antara yang lainnya.

Kazakhstan adalah salah satu kekuatan energi utama dunia, menjadi salah satu pengekspor minyak utama dan 20 terkemuka untuk gas.

Pemerintahnya telah mensubsidi bahan bakar gas cair selama bertahun-tahun, tetapi baru-baru ini mengumumkan bahwa menjaga harga begitu rendah telah menjadi tidak berkelanjutan. Pencabutan subsidi mau tidak mau mendorong biaya berlipat ganda dalam hitungan hari.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x