Netanyahu Menentang Biden Terkait Serangan Militan Hamas di Rafah

- 20 Maret 2024, 18:52 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Karawangpost/Foto/[email protected]

Presiden AS pada hari Jumat menyatakan dukungannya kepada Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer setelah anggota parlemen tersebut memberikan pidato dengan alasan bahwa Netanyahu telah tersesat dan telah menjadi hambatan bagi perdamaian di wilayah tersebut.

Perang pecah ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap desa-desa Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, yabg menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menyandera ratusan orang kembali ke Gaza. 

Sejak itu, menurut pemerintah setempat, lebih dari 31.000 orang telah terbunuh di daerah kantong Palestina yang terkepung, dan sekitar 1,5 juta warga Gaza yang kelaparan telah berdesakan di Rafah setelah pemboman Israel meratakan lingkungan mereka.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pekan lalu bahwa warga sipil yang mengungsi akan dipindahkan ke pulau kemanusiaan di utara Rafah sebelum serangan darat dimulai. 

Para pengungsi akan diberikan tempat tinggal sementara, makanan, dan air, kata juru bicara IDF Daniel Hagari. Netanyahu menyetujui rencana Rafah IDF pada hari Jumat.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington masih belum melihat rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan untuk melindungi warga sipil di Rafah. 

Dia memperingatkan pada hari Selasa bahwa 100% penduduk Gaza menderita kerawanan pangan akut pada tingkat yang parah. Ini adalah pertama kalinya seluruh populasi diklasifikasi seperti itu.

Netanyahu mengklaim bahwa pasukan Israel menghancurkan 18 dari 24 batalyon Hamas di Gaza, dan empat unit yang masih hidup terkonsentrasi di Rafah. 

“Saya telah menjelaskan kepada presiden dalam percakapan kami, dengan cara yang paling jelas, bahwa kami bertekad untuk menyelesaikan penghapusan batalyon-batalyon ini di Rafah. Tidak ada cara untuk melakukannya, kecuali dengan masuk ke dalam tanah," ujar Netanyahu kepada Biden.***

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x