KARAWANGPOST - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dengan didampingi Kapolres Karawang Aldi Subartono siang tadi terjun langsung ke pasar untuk memantau Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah.
Kegiatan yang dilakukan Bupati dan Kapolres Karawang ini dilakukan untuk memastikan jika para pedagang tidak menjual minyak goreng curah diatas HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu Rp14.000 perliter atau Rp15.500 perkilogram.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian bagi pemerintah Kabupaten Karawang dengan melimpahnya stok minyak goreng curah di wilayah Provinsi Jawa Barat sendiri.
Dari pantauan langsung, Bupati menemukan pedagang yang menjual minyak goreng curah dengan harga Rp18.000 perkilogram di Pasar Baru Karawang.
Pedagang yang menjual minyak goreng dengan harga Rp18.000 tersebut tentunya sudah malampaui HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Dari hasil dialog dengan pedagang tersebut diketahui bahwa stok minyak goreng yang dijual dengan harga Rp18.000 tersebut merupakan stok lama yang masih belum terjual.
“Saya jual minyak curah ini Rp 15.500 perkilo teh," kata salah seorang pedagang yang sempat diajak berdialog dengan Bupati saat dikunjungi di Pasar Johar Karawang, siang tadi, dikutip dari Instagram @cellicanurrachadiana.
Dari kedua pasar yang dikunjungi Bupati beserta Kapolres tidak ditemukan pedagang nakal yang menjual minyak goreng curah diatas HET.
Bupati Karawang mengimbau, bagi para distributor, agen, dan pengecer atau pedagang agar tetap menjual tidak melebihi HET sebesar Rp14.000 perliter atau Rp15.500 perkilogram.
Serta diingatkan pula kepada seluruh pelaku usaha minyak goreng, dilarang untuk menimbun karena ini demi kepentingan masyarakat bersama.
Bupati meyakini, usai pandemi ini ekonomi Indonesia akan kembali pulih dan semua masyarakat dari berbagai kalangan bisa merasakan keberkahan dari usahanya.