Mahasiswa Tuntut Transparansi Dugaan Korupsi Beasiswa Karawang Cerdas, Audit BPK 2020 Beasiswa Dibelikan Emas

- 23 September 2021, 17:30 WIB
Mahasiswa Karawang Tuntut Transparansi Dugaan Korupsi Beasiswa Karawang Cerdas
Mahasiswa Karawang Tuntut Transparansi Dugaan Korupsi Beasiswa Karawang Cerdas /Karawangpost
KARAWANGPOST - Program Beasiswa Karawang Cerdas yang dilaksanakan Pemerintah Daerah tahun 2019 lalu sebagai stimulus jenjang pendidikan bagi Pelajar/Mahasiswa kurang mampu dan berprestasi.
 
Beasiswa tersebut rupanya dalam praktek dilapangan tidak diperuntukan bagi biaya pendidikan, tetapi hanya dimanfaatkan sebagian Pelajar/Mahasiswa untuk biaya penunjang pendidikan. 
 
Dalam hal ini sejumlah gerakan mahasiswa Karawang pada hari Kamis 23 September 2021 melakukan aksi demo di depan Gedung Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga.
 
 
Para demonstran berlanjut menyuarakan aksinya ke Gedung kantor Bupati Karawang, Pada orasi yang di sampaikan oleh para mahasiswa Gerakan Mahasiswa Karawang, menuntut agar adanya evaluasi dan transparansi program karawang cerdas, para demonstran merasa adanya dugaan Kolusi,Korupsi dan Nepotisme pada program tersebut.
 
“Kami menuntut beberapa Poin yang kami sampaikan saat ini, tuntutan kami adalah agar pemerintah mengevaluasi dan transparansi mengenai Program Karawang Cerdas juga mengenai CSR Perusahaan untuk pendidikan, menuntut agar Pemkab Karawang mengusut tuntas adanya dugaan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme, menyelesaikan temuan temuan BPK mengenai Program Karawang Cerdas, mengeluarkan dana mengendap yang ada di salah satu Bank pemerintah” kata Rafi Koordinator aksi.
 

Dari audit BPK tahun 2020, ditemukan fakta ada mahasiswa yang menggunakan uang beasiswa untuk membeli ponsel dan emas. Padahal beasiswa Karawang Cerdas diperuntukkan untuk pelajar yang tidak mampu dan berprestasi cerdas.

 
 
Hasil audit BPK tahun 2019, mencatat 68 penerimaan beasiswa yang tercantum dalam daftar Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) namun tidak tercantum dalam daftar realisasi. Ada dugaan 68 nama ini diganti dengan nama lain.
 
“Jika tuntuntutan kami tidak dihiraukan oleh Pemkab Karawang dalam kurun waktu 7 x 24 jam, maka kami akan menurunkan massa yang lebih banyak untuk melanjutkan perjuangan kami, karena ini bukan hanya untuk diri pribadi kami, melainkan untuk kemaslahatan Pendidikan di Kabupaten Karawang ini” ujarnya.
 
Dalam demo tersebut Mahasiswa meminta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Ketua DPRD Karawang Pendi Anwar untuk datang menemui mahasiswa.
 
 
Namun, keduanya tidak kunjung datang selama mahasiswa menunggu berjam jam di depan gerbang Pemda Karawang yang di jaga petugas keamanan. 
 
Para mahasiswa kemudian berusaha menerobos masuk, meski sempat terjadi suasana yang tegang antara mahasiswa dan aparat kepolisian. 
 
Barisan Massa Mahasiswa berhasil masuk ke depan gedung kantor Bupati setelah berhasil menjebol pintu gerbang Komplek Kantor Pemkab Karawang.
 
 
Para pengunjuk rasa meminta agar Bupati Karawang untuk Hadir namun masa demonstran hanya di temui ASDA I dan menitipkan surat tuntutan agar disampaikan kepada Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
 
Mahasiswa berjanji bila surat tak mendapatkan balasan berupa evaluasi menyeluruh terhadap program Karawang Cerdas, akan datang kembali dengan mahasiswa yang lebih banyak.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x