Sebanyak 20 Ton Beras Karawang telah Teregistrasi

- 28 Januari 2022, 04:47 WIB
Proses pendataan petugas registrasi di Gudang SRG Karawang
Proses pendataan petugas registrasi di Gudang SRG Karawang /Karawangpost/



KARAWANGPOST - Sebanyak 20 Ton beras telah teregistrasi kedalam sistem resi gudang. Pemanfaatan sistem resi gudang ini untuk yang pertama kali di Kabupaten Karawang.

Registrasi Resi Gudang beras perdana di daerah yang dikenal sebagai lumbung padi ini, dilakukan oleh PT Panca Pujangga Perkasa yang merupakan pengelola gudang SRG di Karawang.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi menyebutkan, registrasi perdana Resi Gudang untuk komoditas beras di Karawang ini merupakan hasil dari berbagai upaya edukasi dan sosialisasi.

Baca Juga: Waspadai Kenaikan Kasus Omicron agar Tidak Mempengaruhi Kinerja Pemulihan Ekonomi Nasional

Dilakukan bersama dengan Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta pemangku kepentingan lain kepada para petani dan pemilik komoditas.

Selain itu, para petani dan pemilik komoditas khususnya beras di Karawang telah memahami manfaat dari resi gudang. 

"Ini juga tentunya hal yang menggembirakan, karena daerah Karawang selama ini dikenal sebagai lumbung padi nasional, namun selama ini belum ada registrasi resi gudang dari daerah ini," ungkap Fajar, Rabu 26 Januari 2022.

Baca Juga: Presidensi B20 diharapkan Berkontribusi Menuju Energi Hijau

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti Widiastuti mengatakan, registrasi perdana Resi Gudang untuk komoditas beras di Karawang, hal ini sejalan dengan upaya Bappebti untuk mendorong pemanfaatan resi gudang.

Sistem resi gudang juga akan dimanfaatkan oleh para pemilik komoditas dari berbagai penjuru nusantara, dan pelaku usaha lain baik yang berperan sebagai offtaker atau pembeli akhir dan sebagai pengelola gudang. 

Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan resi gudang, dan untuk itu perlu upaya bersama para pemangku kepentingan di ekosistem resi gudang ini.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas harus memiliki Hak Pendidikan yang sama

"Kedepannya Bappebti akan terus mengajak para pemangku kepentingan dalam ekosisitem resi gudang, untuk bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang," jelas Widiastuti.

Berdasarkan data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sepanjang tahun 2021 tercatat 69 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 3.801 Ton. Sedangka di tahun 2020, tercatat 39 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 2.460 Ton.

Sementara itu, Direktur PT Panca Pujangga Perkasa Rahajeng Oktovione Putri Bestari mengungkapkan, resi gudang dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok nasional.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jabar sangat siap mengantisipasi kenaikan varian Omicron

Hal ini dimungkinkan karena data ketersediaan  stok  di  setiap gudang SRG terintegrasi melalui suatu Sistem  Informasi  Resi Gudang (IS-WARE) yang dikelola oleh Pusat  Registrasi.   

Selain itu, dengan adanya resi gudang para petani akan memperoleh harga jual yang lebih baik, mendapatkan jaminan kepastian mutu dan jumlah komoditi, serta memperoleh pinjaman dari Bank dengan jaminan Resi Gudang.

"Untuk itu, kami juga mengajak para petani untuk berusaha secara berkelompok, sehingga meningkatkan efisiensi biaya dan posisi tawar petani," kata Rahajeng.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Dua Kabupaten di Jawa Tengah

Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung padi, Karawang saat ini memiliki lahan persawahan seluas 95.000 ha, dengan produksi rata-rata 7,2 ton / ha.

Sedangkan dalam realisasi produksi padi, sepanjang tahun 2021 mencapai 1,4 juta ton Gabah Kering Panen (GKP).

Banyak manfaat yang bisa diperoleh para petani dan pemilik komoditas padi dan beras, salah satunya adalah untuk menjaga kestabilan harga.

Selain itu, dengan memanfaatkan resi gudang, petani dan pemilik komoditas dapat menjaminkan resi gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan yang bisa dipergunakan untuk musim tanam berikutnya.

"Sebagai pusat registrasi kami akan terus melakukan upaya sosialisasi serta edukasi baik kepada para petani maupun pengelola gudang yang ada di Karawang serta daerah-daerah lain yang menjadi sentra komoditas" jelas Fajar Wibhiyadi.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x