KARAWANGPOST - Sebanyak dua orang pasien positif varian omicron Jawa Barat saat ini dirawat di BPSDM Kota Cimahi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kunjungan kerjanya di RSUD Kabupaten Bekasi pada Rabu 26 Januari 2022 menyatakan, Jabar sangat siap mengantisipasi jika ada kenaikan varian Omicron.
Secara khusus Gubernur melakukan pengecekan kesiapan fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi untuk mengantisipasi meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron.
Baca Juga: NBA 2021-22: Prediksi Pertandingan Minnesota Timberwolves vs Golden State Warriors
"Situasi COVID-19 ada tren naik, itulah mengapa saya datang ke berbagai rumah sakit untuk mengantisipasi kasus yang sedang meningkat. Kita harus belajar dari tahun lalu," ujar Ridwan Kamil.
Jika kasus melonjak di rumah sakit tersebut sudah siap untuk diubah 100 persen menjadi rumah sakit khusus menangani Covid-19.
Hingga hari ini di Kabupaten Bekasi belum ditemukan satu pun konfirmasi kasus COVID-19 varian Omicron. Hanya ada lima orang pasien COVID-19 non Omicron yang kini masih dirawat di RSUD Bekasi.
Baca Juga: NBA 2021-22: Prediksi Pertandingan LA Lakers vs Philadelphia 76ers
"Yang ada adalah probable, artinya dia COViD-19 tapi karena untuk memastikan Omicron itu butuh waktu, maka belum bisa dideklarasikan Omicron," ungkap Ridwan Kamil.
Adapun untuk ketersediaan oksigen, RSUD Kabupaten Bekasi mendapat suntikan dana dari CSR di Singapura sebesar Rp 1,4 miliar.
Baca Juga: Apa itu Nato? Aliansi menjadi sorotan dalam krisis Ukraina Rusia
Nantinya RSUD ini bisa memproduksi oksigen secara mandiri juga didistribusikan ke tabung-tabung oksigen di puskesmas.
Gubernur meminta warga Kabupaten Bekasi untuk tetap waspada namun tidak terlalu panik. Kunci mencegah penularan varian Omicron adalah tetap memakai masker dan perluas vaksinasi.
"Apapun variannya, solusinya hanya dua, pertinggi vaksinasi termasuk booster (vaksin penguat) di kalangan tenaga kesehatan dan kelompok rentan lainnya. Solusi kedua adalah protokol kesehatan. Yang penting warga Bekasi tetap waspada dan jangan panik," pinta Gubernur Jabar.***