Ikan Nila Salin Merupakan Salah Satu Jenis Ikan Tahan Penyakit

- 3 Februari 2024, 14:15 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau klaster budidaya ikan nila salin di Karawang
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau klaster budidaya ikan nila salin di Karawang /Karawangpost/Foto/Mustafid

KARAWANGPOST - Ikan nila salin yang dibudidayakan di klaster budidaya Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang merupakan hasil modifikasi yang mengadopsi teknologi yang dimiliki oleh eFishery yaitu eFeeder.

Riset tersebut dilakukan Direktur Jenderal Budi Daya Perikanan (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama eFishery. eFeeder adalah teknologi untuk memaksimalkan hasil panen agar menghasilkan ikan nila yang memiliki kualitas lebih baik.

Adapun riset tersebut juga dilakukan di Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat yang memodifikasi media budi daya air tawar menjadi air payau.

Baca Juga: Apa Itu Cryptocurrency dan Siapa Pencetusnya
 
“Ini satu riset, modifikasi yang dilakukan Dirjen Perikanan Budi Daya, kita punya Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar Sukabumi di situ dimodifikasi kemudian bisa hidup di air payau,” jelas Sakti Wahyu Trenggono, di Karawang, Jumat 2 Februari 2024.
 
Ia juga berencana untuk melakukan revitalisasi tambak yang mangkrak di kawasan pantai utara Jawa (pantura) seluas 78.600 hektar tahun ini sehingga diharapkan mampu menghasilkan nilai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat sektor kelautan dan perikanan.
 
“Untuk para petani atau petambak akan dilibatkan, sudah mungkin memang kita revitalisasi di sini yang 78.600 hektar seluruh pantura yang tidak produktif itu harus kita revitalisasi,” ujarnya pula.

Baca Juga: YouTube Premium dan YouTube Music Tembus Melampaui 100 Juta Pelanggan
 
Melalui revitalisasi ini juga diproyeksikan dalam lima atau enam tahun ke depan pantura menjadi daerah yang menghasilkan produk andalan berupa nila salin atau tilapia.
 
Senada, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP TB Haeru Rahayu menuturkan, tambak budi daya nila salin di Karawang merupakan bukti kehadiran negara dalam memanfaatkan lahan tidur yang pernah digunakan, salah satunya di kawasan Pantura.

Ia menyebutksn, proyek ini merupakan proyek multi-stakeholder, yang menyatukan beberapa pihak, termasuk eFishery, untuk dapat membantu kami dalam mewujudkan klaster percontohan budidaya nila salin.

Keberhasilan klaster nila salin ini dapat diteruskan oleh para investor dan komunitas pembudidaya. Ikan nila salin sebagai komoditas yang dibudidayakan, dirinya menyebut nila salin merupakan salah satu jenis ikan yang tahan penyakit.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x