KARAWANGPOST - Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Temuan pertama berupa serpihan pesawat yang dibawa dari lokasi penemuan menuju KRI Kurau-856. Serpihan itu antara lain berupa beberapa lempeng bagian pesawat, kabel dari potongan mesin pesawat, dan ban pesawat.
Baca Juga: Breaking News! Pesawat Sriwijaya Air Meledak di Kepulauan Seribu
KRI Kurau-856 dan KRI Teluk Gilimanuk-531 menjadi tempat pengumpulan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Minggu 10 Januari 2021.
Satu jam kemudian, ditemukan lagi serpihan berupa potongan baling-baling dan diduga moncong pesawat. Selain itu, beberapa potongan tubuh korban juga dimasukkan ke dalam satu kantong jenazah.
Kantong jenazah dan serpihan pesawat selanjutnya dibawa ke KRI Teluk Gilimanuk-531. Hingga pukul 11.30 WIB, beberapa potongan pesawat terus ditemukan. Lokasi pencarian di kedalaman 17-25 meter di antara pulau Lancang dan Pulau Laki.
Baca Juga: Sampaikan Dukacita, Presiden Akan Lakukan Upaya Terbaik Pada Operasi Pencarian Sriwijaya Air
Sebelumnya KRI Teluk Gilimanuk-531 telah menurunkan tim penyelam dan perahu karet untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.