"Kami turunkan secara bertahap dari masing-masing satuan bersama perahu karet," kata Komandan KRI Teluk Gilimanuk-531, Letkol Pelaut (P) Fakhrul di Perairan Pulau Lancang, Minggu.
Fakhrul menjelaskan para penyelam itu diantaranya dari tim Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir serta Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada.
Baca Juga: Ini Tiga Metode Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.***