Pemerintah Indonesia Tengah Mewaspadai adanya Varian Baru Corona AY.4.2 dari Inggris

- 25 Oktober 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi - Virus
Ilustrasi - Virus /Pixabay/geralt /

KARAWANGPOST - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, pemerintah terus memonitor dan mewaspadai masuknya varian baru virus Corona AY.4.2 yang menimbulkan lonjakan kasus di Inggris.

Varian yang merupakan turunan dari varian Delta ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi yang cukup signifikan di Inggris, sejak bulan Juli sampai Oktober tahun ini.

“Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ungkap Menkes, Senin 25 Oktober 2021.

Baca Juga: Indonesia Terima 684.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Saat ini pemerintah juga fokus untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.

“Arahan Bapak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” ujar Menkes.

Pengendalian COVID-19 di saat Nataru ini akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan berbagai ajang besar yang akan dilaksanakan di tanah air.

Baca Juga: Update Jadwal dan Info Vaksinasi Kabupaten Cianjur Tanggal 26 Hingga 28 Oktober 2021

Akan ada banyak acara-acara penting tahun depan, seperti G20 yang sangat bergantung kepada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi pandemi, terutamanya di Nataru ini.

"Kalau ada lonjakan, akan sangat mengganggu kehadiran mereka dan suksesnya acara tersebut,” ucap Menkes.

Bahwa pemerintah hingga saat ini terus memonitor situasi pandemi di seluruh wilayah di tanah air.

Baca Juga: Bus Transjakarta Kecelakaan, Warganet Sampaikan Banyak Sopir Transjakarta Ugal-ugalan

"Kita juga memonitor seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia dalam kurun waktu empat minggu terakhir. Kalau dibandingkan Juli memang semuanya turun tapi kita sudah mengamati dalam empat minggu terakhir ada 105 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang tersebar di 30 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan dalam dua minggu terakhir,” ujarnya.

Meskipun hasil pemantauan menunjukkan situasi pandemi berada pada level yang terkendali dan dalam batas yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Menkes menegaskan bahwa pemerintah terus berhati-hati dan tetap waspada.

Baca Juga: Sinopsis Homefront: Aksi Jason Statham Lindungi Putrinya dari Mafia Narkoba, Bioskop Trans TV Malam Ini

Dalam upaya terus mengendalikan pandemi, dari sisi surveilans Menkes memastikan bahwa pelacakan tracing dan pengetesan atau testing terus diintensifkan.

“Kami akan memastikan bahwa semua kontak erat harus dilakukan testing karena di situlah risiko terbesar dari penyebaran. Selain kasus konfirmasi, seluruh kontak erat harus dilakukan testingnya. Jadi protokol 3T-nya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga terus memastikan percepatan program vaksinasi nasional, terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko tinggi jika terpapar COVID-19.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x