248 Rumah Warga Bima Terendam Banjir Akibat Hujan Lebat dan Luapan Air Sungai

- 28 November 2021, 15:12 WIB
Banjir yang menggenangi wilayah Keluarahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Banjir yang menggenangi wilayah Keluarahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. /karawangpost/BPBD Kota Bima



KARAWANGPOST - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat menyebabkan debit air Sungai Kendo meluap sehingga menyebabkan 248 rumah warga terendam banjir, Sabtu 27 November 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima melaporkan delapan kelurahan pada empat kecamatan terdampak banjir, antara lain Kelurahan Kendo, Ntobo dan Penaraga di Kecamatan Raba.

Kelurahan Nungga di Kecamatan Rasanae Timur; Kelurahan Jatibaru Barat dan Melayu di Kecamatan Asakota serta; Kelurahan Na'e dan Sarae di Kecamatan Rasanae Barat.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: Persib vs Arema FC, Laga Bergengsi Duo Tim Papan Atas

Banjir dengan tinggi muka air 10 sampai 40 sentimeter juga merendam satu hektar lahan pertanian. BPBD setempat melaporkan kondisi terkini pada Sabtu 27 November 2021 pukul 20.43 waktu setempat, hujan telah berhenti mengguyur wilayah Kota Bima dan banjir telah surut yang menyisakan material lumpur dan sampah.

BPBD bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, aparat desa dan warga setempat telah melakukan peninjauan langsung di wilayah terdampak serta melakukan monitoring paska kejadian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada 27 sampai 29 November 2021.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Tahu Sarang Burung

Untuk wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, Dompu.

Adapun peringatan dini gelombang tinggi yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan dan Samudera Hindia.

Kajian inaRISK menunjukkan Kota Bima memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada lima kecamatan, meliputi Kecamatan Raba, Rasanae Timur, Asakota, Rasanae Barat dan Mpunda.

Baca Juga: Banjir Melanda Desa Dawuan Tengah di Wilayah Karawang Surut

Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan memeriksa potensi bencana di wilayah sekitar melalui inaRISK.

Perangkat daerah setempat bersama warga setempat dapat melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dengan membersihkan saluran dan daerah resapan air, material yang menghalangi aliran air di sekitar sungai, melakukan susur sungai dengan tim ahli, serta mempersiapkan rencana kedaruratan seperti tempat evakuasi dan peralatan pendukung penanganan bencana.

Pemerintah daerah setempat juga dapat melakukan monitoring peningkatan debit air ketika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga upaya tanggap darurat banjir dapat dilakukan.

Masyarakat diimbau untuk dapat mengikuti instruksi pemda setempat dalam upaya penanganan banjir dan tidak terpengaruh arus informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.***

Editor: M Haidar

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x