Network
KARAWANGPOST - Komnas HAM lakukan pemeriksaan para Aide de camp (Adc) atau ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo telah berlangsung secara terpisah di kantor Komnas HAM, Selasa 26 Juli 2022.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pemeriksaan para ajudan dilakukan terpisah untuk menggali informasi sebanyak mungkin terkait peristiwa tembak menembak antar polisi, di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu, yang menewaskan Brigadir J alias Nopriansyah Yosua Hutabarat.
"Kami tadi memeriksanya tidak dalam satu ruangan yang sama, tapi terpisah masing-masing orang dimintai keterangan oleh masing-masing dari anggota tim kami," ujar Anam, usai pemeriksaan, Selasa sore.
Baca Juga: Jennifer Lopez Posting Foto Telanjang di Ulang Tahunnya yang ke-53
Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap Bharada E yang diduga terlibat baku tembak dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Jakarta, Selasa 26 Juli 2022.
Dalam pemeriksaan tersebut, lanjut Anam, Komnas HAM memberikan Bharada E dengan pertanyaan terbuka. Oleh sebab itu, proses pemeriksaan tersebut berlangsung lama karena jawaban bersifat deskriptif.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Ditemukan di Jepang
"Pertanyaan kami sifatnya terbuka, penjelasannya yang kita harapkan adalah deskriptif. Makanya, ini panjang sekali proses permintaan keterangannya," ungkapnya.
Menurut Anam, Komnas HAM belum bisa membuat kesimpulan dari pemeriksaan yang dilakukan hari ini.
Dia juga belum memberikan penjelasan apakah keterangan dari Bharada E sama dengan kronologi versi polisi.
"(Hasil pemeriksaannya) nanti akan kami munculkan di laporan akhir," tegasnya.***
