Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Hati-hati Bahaya Lontaran Batu Pijar

- 17 Januari 2023, 17:17 WIB
Puncak Gunung Semeru
Puncak Gunung Semeru /Instagram/@pendakijelajahnusantara/



KARAWANGPOST - Gunungapi Semeru kembali erupsi disertai letusan dan guguran abu vulkanik, pada hari Selasa 17 Januari 2023.

Gunungapi Semeru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali beraktivitas pada hari Selasa, 17 Januari 2023.

Mengutip dari laman resmi magna.esdm, erupsi terjadi beberapa kali sejak pukul 05.09 WIB, kemudian pukul 05.36 WIB, dan pukul 06.17 WIB, Selasa pagi.

Baca Juga: Sektor Properti Meningkat Pesat, BTN Syariah Siap Ekspansi Pembiayaan Perumahan Berbasis Syariah di Karawang

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Ali menyatakan, aktivitas erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 148 detik," ujar Ghufron Ali.

Kemudian erupsi terjadi pada pukul 05.36 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat.

Baca Juga: Panwascam Karawang Timur Panggil Lurah Palumbonsari, Buntut Hilangnya Spanduk Rekrutmen PKD di Kantornya

Pada pukul 06.17 WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 100 detik.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan pihaknya selalu memantau aktivitas Gunung Semeru dari laporan petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur.

"Pada periode pengamatan Selasa pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual letusan Gunung Semeru teramati lima kali dengan tinggi asap sekitar 500 - 600 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah utara dan terdengar dua kali gemuruh," katanya.

Baca Juga: Sasaran Tim Pendamping Keluarga Daerah Harus Dipenuhi untuk Penurunan Kasus Stunting

Secara visual juga teramati guguran sebanyak satu kali dengan jarak luncur sekitar 800 meter ke arah Besuk Kobokan seiring dengan status Gunung Semeru level III atau siaga.

"Aktivitas Gunung Semeru hampir setiap hari terjadi erupsi, namun hingga hari ini kami belum mendapat laporan dari masyarakat terkait hujan abu vulkanik akibat erupsi," katanya.

Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Sekolah KB/TK Little Star Montessori Karawang Gelar Exhibition and Performance

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan, demikian Wawan Hadi Siswono.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x