GFATM Kucurkan Dana Hibah Rp4,6 Triliun untuk Program AIDS, TBC dan Malaria di Indonesia

- 19 Januari 2024, 12:56 WIB
Penyerahan Dana Hibah The Global Fund untuk program AIDS, TBC, dan Malaria
Penyerahan Dana Hibah The Global Fund untuk program AIDS, TBC, dan Malaria /Karawangpost/Foto/Kemenkes-RI

“Malaria dari dulu itu bagus dan yang bagus saya tidak otak atik yang nggak bagus saya kejar, sekarang yang saya kejar HIV karena HIV yang tidak bagus, malaria bagus, sebanyak 318 kabupaten/kota tereliminasi malaria,” Lanjut Menkes Budi.

Menkes juga mengungkapkan bahwa dukungan The Global Fund tidak hanya terbatas pada penyedia obat dan pelayanan kesehatan. Global Fund juga membantu Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Tabrakan KA di Bandung Diduga Kesalahan SOP dan Human Error

“Saya minta dana hibah ini menjadi dana pelengkap dan bukan sebagai dana pengganti sehingga dana dari dalam negeri tetap diupayakan,” Ungkap Menkes.

Menkes menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada GFATM yang telah memberikan dana hibah sebagai salah satu dukungan program eliminasi penyakit HIV, TBC dan malaria.

dr. Maxi Rein Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit turut hadir dan memberikan sambutan bahwa dukungan The Global Fund dalam program eliminasi TBC, HIV, dan malaria sangat membantu.

Baca Juga: Pemilu Penuh Kedamaian, Bey Machmudin Sebut Koordinasi antar Stakeholders Jadi Kunci Utamanya

“Kami ucapkan terima kasih kepada Global Fund setelah menjalani proses negosiasi hingga ditandatangani perjanjian kerjasama The Global Fund telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia untuk program AIDS, Tuberkulosis dan malaria serta RSSH untuk periode anggaran 2024-2026 dengan total nilai USD 309 juta atau setara 4,6 triliun rupiah,” Kata dr. Maxi.

dr. Maxi menjelaskan, dana hibah senilai USD 309 juta secara terperinci dengan komponen AIDS sebesar USD 103,7 juta setara 1,5 triliun rupiah, komponen TBC sebesar USD 126 juta setara 2,3 triliun rupiah, komponen malaria sebesar USD 35,6 juta setara 539 miliar rupiah dan RSSH USD 14.4 juta setara 218 miliar rupiah dan secara komposisi pengelolaannya USD 211,1 juta dikelola oleh pihak Kementerian Kesehatan dan USD 98,6 juta dikelola oleh pihak komunitas, Jelas dr. Maxi.***

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah