Pemilu 2024: Sebanyak 183 ASN Terbukti Melanggar Netralitas

- 6 Februari 2024, 18:31 WIB
Tangkapan layar - Wakil Ketua KASN RI Tasdik Kinanto Dalam Webinar Netralitas ASN "Pemilu Semakin Dekat-Pelanggaran Netralitas ASN Semakin Nekat" di Jakarta
Tangkapan layar - Wakil Ketua KASN RI Tasdik Kinanto Dalam Webinar Netralitas ASN "Pemilu Semakin Dekat-Pelanggaran Netralitas ASN Semakin Nekat" di Jakarta /ANTARA

Tidak hanya itu, dia pun menjelaskan fakta-fakta pelanggaran yang berpotensi paling merusak dan nekat adalah bersumber dari penggunaan sumber daya birokrasi.

Yaitu berupa rekayasa regulasi, mobilisasi SDM, alokasi dukungan anggaran, bantuan program, fasilitasi sarana/prasarana, dan bentuk dukungan lainnya untuk memberikan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon.

Baca Juga: Ketua KPU RI Hormati Keputusan Sanksi yang diberikan DKPP

Maka yang terjadi bukan hanya politisasi birokrasi, tapi semakin keras mendorong birokrasi berpolitik. Sebab, muaranya adalah tergerusnya etika ASN dengan kondisi politik yang semakin tak menentu.

Hal ini mengakibatkan ASN dalam dilema besar, karena menghadapi tekanan untuk berpihak. Kondisi ini tentu akan menjadi permasalahan dan sangat mempengaruhi terlaksananya Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis.

Baca Juga: DKPP Menjatuhkan Sanksi Kepada KPU Karena Meloloskan Pendaftaran Gibran Sebagai Cawapres

Saat ini dari berbagai fakta yang terjadi, hampir seluruh unsur dan simpul ASN berpotensi melakukan pelanggaran netralitas, mulai dari tingkat puncak sampai dengan bawah, yaitu PPK, Penjabat Kepala Daerah, Penyelenggara Pemilu, ASN, PPNPN di berbagai jenjang.

Bahkan banyak pejabat negara dan pejabat aparatur perekonomian negara terjun menjadi tim pemenangan pasangan calon tertentu.

"Kondisi ini tentunya sangat mungkin memanfaatkan berbagai sumber daya birokrasi di lembaganya masing-masing," kata Tasdik.***

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: KASN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah