KARAWANGPOST - Berita-berita penting atau konten yang cenderung serius mulai ditinggalkan pembaca. Dari hasil survei, saat ini semakin banyak orang yang selektif membaca berita.
Banyak pembaca menghindari berita penting seperti pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan krisis biaya hidup.
Mayoritas orang yang disurvei mengonsumsi berita secara teratur, sebanyak 38 persen mengatakan mereka sering atau kadang-kadang menghindari berita penting itu.
Dari laporan Institut Reuters untuk Studi Jurnalisme dalam Laporan Berita Digital tahunannya menyebutkan, sekitar 36 persen, terutama mereka yang berusia di bawah 35, mengatakan bahwa berita penting atau berita serius menurunkan kenyamanan suasana hati mereka.
Saat ini pemirsa yang lebih muda semakin mengakses berita melalui platform seperti TikTok, dan memiliki koneksi yang lebih rendah ke nama produsen berita, demikian isi laporan tersebut.
Setiap minggu 78 persen anak berusia 18 hingga 24 tahun mengakses berita melalui agregator, mesin pencari, dan media sosial. 40 persen dari kelompok usia tersebut menggunakan TikTok setiap minggu, dengan 15 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk mencari, berdiskusi, atau berbagi berita.
Baca Juga: Zara Unggah Momen Peluk Terakhir dengan Sang Kakak Eril, Zara: One Last Hug
Pertumbuhan jumlah orang yang membayar untuk berita daring cenderung menurun, dengan sebagian besar langganan digital beralih ke beberapa produsen berita nasional.