Mencegah Batu Ginjal dan Batu Empedu

- 30 Januari 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi - Ruang Operasi
Ilustrasi - Ruang Operasi /KarawangPost/Foto/Pixabay - sasint

Batu sistina

Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal atau saluran kemih membentuk batu.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Tempe Mendoan

Batu kalium fosfat

Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.

Bila terasa nyeri atau sakit ketika buang air kecil, patut diwaspadai kemungkinan adanya batu di saluran kemih. Batu saluran kemih erat sekali kaitannya dengan infeksi saluran kemih. Bahkan, batu dan infeksi di saluran kemih ini ibarat dua sejoli.

Adanya batu biasanya menimbulkan luka atau sumbatan yang membuat aliran air seni terbendung dan menjadi sarang kuman (infeksi). Sebaliknya, jika kuman tertentu, khususnya genus Proteus, yang memiliki enzim urease yang dapat memecahkan urea dalam air seni menjadi amino (NH3) dan CO2 bisa menimbulkan pembentukan batu dalam saluran kemih.

Tanda atau gejala tidak selalu ditemukan pada penderita batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil, atau besar tapi tidak berpindah, tidak meregang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak akan timbul gejala apa pun. Jika suatu saat batu itu bergeser, menggelinding dari piala ginjal ke bawah, timbullah gejala nyeri hebat di daerah pinggang. Kalau batu 'berhasil' sampai di bagian bawah saluran ureter, nyerinya akan berpindah dan terasa merambat ke arah kemaluan atau pangkal paha.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat  Mi Kluntung

Sumbatan atau regangan batu pada saluran kemih dapat juga menimbulkan rasa mual, muntah, dan perut kembung. Bila batu menyangkut di kandung kemih, dapat timbul nyeri pada daerah atas kemaluan saat buang air kecil, buang air kecil tidak tuntas dan pancaran air seni tidak kuat. Jika hal di atas terjadi sebaiknya menyegerakan ke dokter urologi untuk pemeriksaan dan dilakukan pemotretan rontgen. Dengan demikian dapat dipastikan adanya batu dan penanganan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Hani Tania

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah