Pemerintah Purwakarta Proyeksikan Sekolah Ekologi

20 Januari 2021, 23:48 WIB
Ilustrasi petani garam. /Quangpraha/Pixabay


KARAWANGPOST
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pendidikan memproyeksikan sekolah ekologi sebagai gugus dalam meracik kemandirian pangan dengan program Tatanen di Bale Atikan di Bale Paseban, Pendopo Pemkab Purwakarta, Rabu, 20 Januari 2021.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika atau yang akrab disapa Ambu Anne meluncurkan agenda Gelar Munggaran Tatanen dengan tujuan sekolah ekologi atau Bertani di lembaga pendidikan yang di inisiasi oleh Disdik Purwakarta.

"Program tersebut cukup strategis untuk menciptakan iklim kemandirian pangan. Sekolah ekologi dapat menjadi pabrik tanaman, yang ekosistemnya terawat," kata Ambu Anne.

Baca Juga: Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Karawang di Tunda Sampai Batas Waktu yang Tidak ditentukan

Ambu Anne menjelaskan, Program tersebut sebagai bagian dari kesadaran ekologi, lingkungan sekolah yang harus bersih. Kemudian, tanamannya harus hijau. Sekolah ekologi juga harus memiliki kesadaran bersama dalam tata kelola sekolah.

Sementara itu, program Tatanen di Bale Atikan mempunyai tujuan untuk mengasah dan  mengembalikan kultur anak-anak Purwakarta agar peka terhadap lingkungan, sekaligus mengedukasi pentingnya tatanan kemandirian pangan.

"Nantinya diharapkan, setiap peserta didik memiliki satu jenis tanaman seperti menanam sayuran, saledri, bawang daun, cabai rawit dan jenis tanaman yang memberikan manfaat untuk kebutuhan hidup," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Karawang Bertambah hingga 8.057, Sebanyak 275 Orang Meninggal

"Kemudian, Anak-anak tersebut akan merawat dengan penuh kedisiplinan, tanggungjawab dan keuletan," sambung Ambu Anne.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto menjelaskan, program Tatanen di Bale Atikan tak hanya sekedar gerakan bertani disekolah atau sekedar menghijaukan sekolah.

"Lebih dari itu, kita melakukan gerakan mendidik anak-anak untuk menyadari lingkungan, kesadaran lingkungan," kata Purwanto.

Kemudian, anak-anak juga belajar menangkap masalah dan mencari teori serta penyelesaiannya dengan solusi, belajar dari pengalaman praktik yang kemudian menjadi pembelajar.

Baca Juga: Kronologis Pembunuhan Sadis di Karawang, Korban Dililit Selimut Kasur 

"Kita ambil contoh dalam pelajaran matematika, siswa harus paham cara mengukur luas kebun atau luas tanah secara langsung," ujarnya.

Menurutnya, program Tatanen di Bale Atikan merupakan gerakan pendidikan yang bertujuan menyadarkan dan mengembangkan potensi diri peserta didik yang memiliki kesadaran diri dan lingkungan.

Membangun generasi yang memahami masalah lingkungan di sekitarnya serta mencari solusi pemecahannya. "Semoga dengan kegiatan ini dapat memberi ilmu pengetahuan baru. Pulang dengan pengetahuan dan keterampilan dan dapat disebarluaskan di sekolah, di rumah dan lingkungan. Dan anak-anak kita belajar mempunyai makna dan produk masing-masing," ujarnya***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler