Guru Ngaji di Subang Tega Cabuli Tujuh Santriwati, Modusnya Belajar Bab Haid dan Junub

14 Februari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan /Pikiran rakyat

KARAWANGPOST - Kasus pencabulan yang dilakukan seorang guru ngaji terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Seorang guru ngaji ini tega mencabuli tujuh santrinya.

Kejadian itu perparah karena aksi pencabulan terhadap tujuh santrinya dilakukan di salah satu mushola di wilayah Subang.

Untuk melancarkan aksi bejadnya, guru ngaji ini melakukan aksi pencabulan dengan modus mengajarkan Ilmu Fiqih bab haid dan junub kepada para santrinya.

Baca Juga: Sinopsis Film Pelangi Tanpa Warna, Tayang Mulai 17 Februari 2022

Guru ngaji yang bernama Asnawi (36) di Subang itu, saat ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan diamankan di Polres Subang.

Dalam artikel yang dimuat di Purwakarta News dengan judul "PARAH, Guru Ngaji di Subang Cabuli 7 Santrinya, Modus Ajarkan Fiqih Bab Haid dan Junub" disebutkan kalau Asnawi telah melakukan aksi pelecehan seksual tersebut sejak Bulan Januari 2022. Pelaku telah melakukan perbuatannya sebanyak 1 hingga 4 kali kepada para korban.

Atas kejadian itu, para orang tua korban langsung membuat laporan kepada pihak aparat setempat.

Selanjutnya, pihak desa bersama pihak kepolisian dan para orang tua korban bertemu dengan pelaku untuk memastikan permasalahan sebenarnya.

Baca Juga: Lima Film Romantis yang Bisa Ditonton di Hari Valentine

Dalam pertemuan itu, benar bahwa pelaku mengakui perbuatannya tersebut bahwa dirinya telah mencabuli 7 orang santrinya yang masih dibawah umur.

Ketua RW setempat, Etang mengatakan, pertama kali kasus pelecehan seksual oleh guru ngaji itu terungkap karena adanya pengakuan dari para korban kepada orang tuannya.

"Sebagai orang tua pihak korban, yang melapor. Tadinya nggak ada apa-apa sih, biasa dingin-dingin lah. Cuma pihak korban yang melapor ke orang tua. Orang tua langsung membereskan," kata Etang.

Baca Juga: Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Musim 3 Secara Resmi Diumumkan

Terpisah, orang tua Korban, Icah mengaku bahwa dirinya mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh Asnawi setelah mengikuti kumpulan para orang tua korban.

"Pertama mengetahuinya, pulang dari sawah baru maghrib, saya juga belum masuk. (Korban) Nangis, katanya mamah suruh kumpulan sama ma Anah dan ma Inih," kata Icah.

"Nanyain, ma Anah ada apa. Anak anak bilang dilecehkan guru ngaji, ntar abis maghrib kumpulan kerumahnya ma Inih," tambah Icah.

Baca Juga: Bacaan Doa Sujud Syukur, Bisa Dilaksanakan saat Dapat Kebahagiaan yang Tak Disangka

Icah juga menyebut, selain dari dirinya mengetahui pada saat kumpulan, korban enggan untuk bercerita kepada orang tuannya.

Namun, masih ada korban lain yang menceritakan bahwa dirinya menjadi korban atas bejatnya guru ngaji kepada orang tuanya.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Purwakarta News

Tags

Terkini

Terpopuler