Menkes RI Sidak Pastikan Kesiapan RS Hasan Sadikin Bandung dalam Penangan COVID-19

- 2 Januari 2021, 20:19 WIB
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat Sidak RSHS Bandung
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat Sidak RSHS Bandung /Biro Komunikasi Kemenkes/

KARAWANGPOST - Sidak ke sejumlah Rumah Sakit untuk memastikan kesiapan RS dalam pelaksanaan vaksinasi sekaligus penanganan COVID-19 terutama pasca libur Natal dan Tahun Baru.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaksanskan rangkaian inspeksi mendadak yang berlanjut dengan mengunjungi RS Hasan Sadikin Bandung, pada Rabu 30 Desember 2020.

Menkes Budi menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan serta petugas pelayanan publik.

Baca Juga: DPO Kasus Penipuan Sebelas Miliar Berhasil Ditangkap di Pandeglang Banten

Sementara tahap kedua untuk masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi dan masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster serta ketersediaan vaksin.

Untuk itu, ia ingin memastikan seluruh RS siap melakukan penyuntikan vaksin.

Menkes menjelaskan, untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pemerintah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia.

Baca Juga: Gak Da Takutnya, Tanpa Prokes Wisata Air di Karawang Tetap Beroperasi

Sesuai dengan standar dari WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan.

“Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15%, jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh Pemerintah Indonesia berasal dari 5 jalur yakni empat produsen berasal dari bilateral yaitu Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZeneca dari Swiss-Inggris dan satu berasal dari multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.

Baca Juga: Lima Korban Meninggal Tragedi Perahu Tenggelam Purwakarta Berhasil Ditemukan Tim SAR Gabungan

Komunikasi terus dilakukan secara intens, mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia.

“Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan disini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita ngak kebagian,” terang Menkes.

Pihaknya berharap vaksin-vaksin tersebut segera tiba di Indonesia, sehingga bisa segera dilakukan penyuntikan bagi 181 juta penduduk Indonesia terutama bagi para tenaga kesehatan yang selama 10 bulan ini telah berjuang di garda terdepan penanganan COVID-19.

Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik

Atas kerja keras dan perjuangan yang diberikan, Menkes menyampaikan ucapan terima kasih serta berkomitmen untuk memberikan jaminan perlindungan dan keselamatan selama mereka bertugas.

Menkes berpesan agar ditengah kabar baik kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia, protokol kesehatan 3M terus ditegakkan oleh masyarakat tanpa terkecuali, sebab itu merupakan kunci untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.***

Editor: M Haidar

Sumber: Biro Komunikasi Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x