Gubernur Jabar Tinjau Gudang Vaksin Covid-19 

- 7 Januari 2021, 08:38 WIB
Gubernur Jabar saat meninjau Gudang penyimpanan Vaksin
Gubernur Jabar saat meninjau Gudang penyimpanan Vaksin /Humas Pemprov Jabar/

KARAWANGPOST - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan peninjauan gudang tempat penyimpanan vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk Jawa Barat yang di kirim dari PT Bio Farma, di Kopo BizPark, Jalan Kopo, Kota Bandung, Rabu 6 Desember 2021.

“Nah, saya kesini untuk memastikan tata cara keselamatan dari proses pengelolaan di gudang, jadi mohon maaf rekan media tidak bisa ikut karena tadi masuk hanya 3-4 orang saja kedalam kontainer yang dingin itu,” ucap Gubernur.

Menurut Gubernur, dengan hanya 3-4 orang yang masuk suhu ruangan didalam kontainer harus dinaikan 1 hingga 2 derajat celsius karenanya kalau terlalu banyak orang yang masuk tidak baik.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat 30-40 Persen Setelah Libur Panjang, Menkes: Kurangi Mobilitas

“Suhu di dalam itu harus dijaga sekitar 2 sampai 8 derajat celcius, tadi rata-rata di set diangka 4 derajat celcius,” kata Ridwan Kamil, kepada wartawan di Gudang Logistik Material Penanganan Covid-19, Kopo BizPark.

Gubernur menyatakan jika Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menunggu instruksi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum mendistribusikan vaksin tersebut ke kota dan kabupaten di Jawa Barat.

“Secepatnya fatwa dari BPOM dan MUI hadir maka secepat itu pula vaksin ini kita distribusikan ke 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat,” tegasnya.

Baca Juga: Puluhan Personel Brimob Bersenjata Lengkap Dikerahkan di Sumatera Utara, Simak Penjelasannya

Gubernur mengatakan, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo bahwa pendistribusian jumlah vaksin ke setiap daerah tidak dipukul rata, tetapi dilihat dari status zona daerah tersebut.

“Bagaimana cara kita membagikan, dibaginya tidak pukul rata, arahan dari Pak Presiden dan Menkes, adalah zona merah itu diperbanyak, jadi ibarat ada 1000 nakes di zona merah dan 1000 nakes di zona tidak merah, maka proporsinya tidak akan sama walaupun sama-sama 1000 manusia, akan lebih banyak nakes di zona merah, makannya nanti Bodebek dan Bandung Raya porsinya lebih banyak,” jelasnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah