Impor Beras Bisa Sakiti Hati Petani

- 18 Maret 2021, 19:31 WIB
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika tanaman padi yang siap panen.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika tanaman padi yang siap panen. /Diskominfo Purwakarta

KARAWANGPOST - Rencana pemerintah pusat yang akan melakukan impor beras 1 juta ton pada awal tahun ini diprediksi akan menyakiti hati masyarakat, khususnya petani. Sebab selama ini produksi padi di Tanah Air cukup produktif.

"Kami lihat, sejauh ini petani di kita itu sangat produktif," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan dalam keterangan persnya, Kamis 18 Maret.

Baca Juga: Nigeria Akan Produksi Pupuk Batu Bara Hasil Inovasi Indonesia

Bahkan disebutkan kalau hasil produksinya seringkali surplus. Jadi menurut kami tak perlu ada impor karena cadangan beras di dalam negeri pun melimpah

Seperti di Purwakarta, hasil produksi padi setiap tahunnya kerap melebihi target yang ditentukan. Surplusnya hasil produksi pertanian ini bukan tanpa perjuangan. Di antara indikatornya, karena sejak beberapa tahun ini petani di wilayah tersebut tak kenal lagi dengan yang namanya musim tanam.

"Artinya, ketahanan pangan di masing-masing wilayah dipastikan masih tetap terjaga. Jadi tak perlu adanya impor. Ini malah akan menyakiti hati para petani yang selama ini berjuang," katanya.

Baca Juga: Update Covid-19 di Karawang, Hari Ini Kasus Kematian Bertambah Tujuh Menjadi 495 Orang

Disampaikan kalau para petani di Purwakarta terus digenjot dalam hal peningkatan indeks pertanaman (IP).

Dengan kata lain, jika biasanya dalam satu tahun hanya satu dan dua kali tanam, sekarang menjadi dua sampai tiga kali tanam dalam setahun.

"Areal sawah kita memang tak seluas daerah tetangga seperti Karawang dan Subang. Luas lahan baku pertanian di kita hanya sekitar 18.075 hektare. Tapi hasil produksi petani ini selalu surplus," kata dia.

Halaman:

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x