KARAWANGPOST - Pertumbuhan investor baru sepanjang tahun 2020 di Jawa Barat tercatat mengalami kenaikan drastis.
Reza Sadat Shahmeini Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar mengatakan, hingga akhir November 2020 jumlah investor bertambah 75.466 orang.
Jumlah terdebut jauh melampaui pencapaian penambahan jumlah investor baru di tahun 2019 sebanyak 42.151 investor dimana rata-rata pertumbuhan jumlah investor baru di Jawa Barat per bulannya sebanyak 3.513 investor.
Baca Juga: Terhenti 6 Bulan Karena Covid-19, Proyek PLTA Jatigede Kini Kembali Dilanjutkan
Selama Bulan Juni investor baru bertambah 7.266 investor baru, di bulan September investor baru kembali lompat ke angka 10.271 investor.
Pada November 2020 angka pertumbuhan jumlah investor baru di Jabar kembali mengalami lompatan yang sangat signifikan ke angka 19.428 investor.
Menurut Reza, seiring dengan pertumbuhan jumlah investor baru, nilai transaksi saham di Jawa Barat juga mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Baca Juga: Kemendagri Anugrahi Kabupaten Garut sebagai Kabupaten Sangat Inovatif
“Selama tahun 2020 ini sejak Januari hingga November nilai transaksi saham di Jawa Barat telah tembus angka Rp 200 Triliun. Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan transaksi selama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 93 Triliun,” kata Reza, Kamis 17 Desember 2020 lalu.
Reza menyatakan, ditengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat.
Dimana berbagai kegiatan secara daring dilaksanakan mengalami penambahan peserta yang ikut serta terutama kalangan milenial.
Baca Juga: Belum Bisa Dipastikan Pelaksanaan Vaksin Covid-19, Dinkes Karawang Telah Persiapkan Segalanya
Selama Januari-November 2020 terdapat 35.832 Gen-Z (Usia 18-25) yang menjadi investor baru.
Selanjut disusul generasi milenial/Gen Y (Usia 26-40) dengan 31.683 investor baru. Sedangkan Gen X dan Baby boomers jumlah investornya bertambah 7.224 SID baru.***