Ekspor Perdana Produk Olahan Unggas ke Qatar Timur Tengah

- 26 Februari 2021, 02:19 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo /dok.foto/Kementan RI/

KARAWANGPOST - Ekspor perdana produk olahan unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar dilepas secara langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, secara virtual.

Ekspor perdana ke Qatar produk olahan unggas sebanyak 3,29 ton dengan nilai Rp220 juta dari total kontrak 21,6 ton untuk tahun 2021 yang telah disepakati antara PT Charoen Pokphand Indonesia dan pihak buyer di Qatar.

"Saya bahagia dan berbangga hati bahwa kita akan melepas ekspor perdana produk olahan unggas Indonesia pertama yang berhasil menembus negara Qatar dari PT Charoen Pokphand Indonesia," ujar Mentan SYL saat melepas ekspor tersebut, pada Rabu 24 Februari 2021.

Baca Juga: Inovasi Pembayaran Digital Bank BJB, Kang Jimat: Semoga Memberi Pengalaman Transaksi Aman Pelaku UMKM

Ekspor perdana ke Qatar ini diharapkan bisa menjadi pintu masuk produk-produk olahan unggas asal Indonesia ke kawasan Timur Tengah.

Selain Qatar, adapun ekspor lanjutan ke Jepang. Pengiriman produk olahan unggas ke Jepang ini sebanyak 6 ton dengan nilai Rp250 juta. Ini merupakan repeat order kesekian kalinya sejak tahun 2018 ke PT Charoen Pokphand Indonesia.

Selain produk olahan unggas dilakukan juga ekspor lanjutan 6 kontainer pakan unggas ke RDTL, sekitar 120.000 kg dengan nilai Rp. 740 juta.

Baca Juga: Ini Hari Pertama Jurnalis disuntik Vaksin, 5.512 Jurnalis ditargetkan Terima Vaksin Covid-19

"Repeat order ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin digemari di Jepang. Saya juga ingin mengucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Charoen Pokphand Indonesia atas realisasi ekspor unggas dan produknya pada tahun 2020 sebesar 2 juta USD ke negara Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste," papar Menteri.

Dalam masa pandemi covid-19 ini, seluruh dunia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk urusan pangan, dunia tidak dapat menunda pemenuhannya.

Oleh karena itu, kebutuhan ini perlu ditangkap sebagai peluang untuk Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia.

Baca Juga: UMKM Korea Selatan Berikan Bantuan Masker untuk WNI di Korea Selatan

Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan bahwa kunci dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dengan meningkatkan ekspor dan investasi.

Kementan melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), berkomitmen untuk mendorong peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan. Baik skala besar, menengah bahkan mikro, serta para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Saya harap dengan adanya ekspor-ekspor ini menjadi pemantik buat pelaku usaha lainnya untuk ikut mensukseskan GRATIEKS," tambah Menteri.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sabet Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Teknologi Digital 2020

Berbagai komoditas peternakan Indonesia saat ini diketahui telah mampu menembus pasar dunia. Misalnya, daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan periode bulan Januari - Desember tahun 2020 tercatat mencapai 325.442 ton dengan nilai USD 964.653.078 atau setara Rp13,5 triliun.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa volume ekspor meningkat sebesar 14,45% dan nilai ekspor meningkat sebesar 38,89%.

Baca Juga: KKP Lepasliarkan Penyu Tempayan yang Tersangkut Kail ke Habitatnya di Teluk Palu

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (YoY), dimana volume mencapai 284.349 ton dengan nilai setara Rp10,4 triliun.

"Dengan adanya Program GRATIEKS kami targetkan pertumbuhan nilai ekspor peternakan tiga kali lipat pada tahun 2024," tutur Mentan.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x