Berdasarkan data hasil pengujian produk bioaditif BBM minyak atsiri oleh laboratorium pengujian, untuk alat berat, mesin diesel statis dan kendaraan bermotor diesel.
Baca Juga: Bupati Karawang Sebut Banyak Sekali Keluhan Terkait Susahnya Recruitmen Tenaga Kerja
Penggunaan bioaditif mampu menurunkan emisi karbon (COx) hingga 83,78%, emisi nitrogen (NOx) hingga 85,22%, kadar pengotor partikel hingga 80 – 85%, dan penurunan kadar air pada bahan bakar hingga 10,52%.
Raeti mengungkapkan, produk bioaditif BBM berasal dari bahan organik minyak atsiri yang 100% dibudidayakan oleh petani lokal dan diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.
“Penggunaan Bioaditif BBM hanya sebanyak 1 permil (1 per seribu) bagian dari volume BBM dengan cara diteteskan ke dalam tangki bahan bakar tanpa proses atau peralatan blending khusus,” jelas Raeti.***