“SDM pertanian harus mendongkrak produktifitas pertanian, dan tugas penting penyuluh untuk mendampingi petani dalam penyediaan pangan,” katanya.
Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, mengatakan perubahan iklim global dan dampak perang Rusia Ukraina yang menyebabkan kelangkaan pupuk, mengakibatkan penurunan produksi pangan dan meningkatkan nilai impor kita.
Baca Juga: Perilaku Korupsi Bisa Menghambat Kemajuan Bangsa
Untuk itu, peningkatan produksi padi dan jagung merupakan solusi penyediaan pangan bagi 278 juta penduduk indonesia.
“Menjawab tantangan hal tersebut, program kerja dari Kementan seperti yang telah ditetapkan oleh Mentan Amran Sulaiman adalah meningkatkan produksi padi dan jagung. Fokus program dalam meningkatkan produksi sekaligus mengulang sukses swasembada pangan,” katanya.
Untuk itu, Siti Munifah meminta semua insan pertanian harus aktif bekerja keras. “Utamanya penyuluh sebagai garda terdepan mendampingi petani di lapangan.
Baca Juga: Ade Armando dilaporkan ke Polisi Dugaan Ujaran Kebencian
Kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan semua pihak dalam hal ini Perhiptani, KTNA termasuk P4S untuj bahu membahu mensukseskan program pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini Kementan menggandeng TNI dengan untuk membantu penyuluh dilapangan, jumlah penyuluh saat ini 38.800 dengan jumlah desa 83.000 yang harus didampingi.
“Dengan kekurangan personil tersebut harus dibantu oleh aparat negara yang paling dekat dengan masyarakat yaitu Babinsa yang rantai komandonya ada di TNI, diharapkan peran babinsa dalam proses percepatan tanam dan olah tanam,” katanya.