"Serangan dunia maya di Amerika Serikat, pemaksaan ekonomi sekutu kami," tambah Blinken.
"Setiap tindakan ini mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global," katanya.
Baca Juga: Kepolisian Kembali Bongkar Prostitusi Online MiChat, Sebanyak 82 Remaja Berhasil Diamankan
Menanggapi pernyataan tersebut, Yang Jiechi mengecam tentang perlakuan buruk AS terhadap minoritas dan mengkritik kebijakan luar negeri dan perdagangannya.
"Amerika Serikat menggunakan kekuatan militer dan hegemoni keuangannya untuk menjalankan yurisdiksi lengan panjang dan menekan negara lain," kata Yang Jiechi
"Itu menyalahgunakan apa yang disebut gagasan keamanan nasional untuk menghalangi pertukaran perdagangan normal, dan menghasut beberapa negara untuk menyerang China," tambahnya.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Tersiar Kabar Rumah Dinas Ridwan Kamil Dibuka Untuk Vaksinasi Umum, Ini Faktanya!
"Izinkan saya mengatakan di sini bahwa di depan pihak China, Amerika Serikat tidak memiliki kualifikasi untuk mengatakan ingin berbicara dengan China dari posisi yang kuat," kata Yang.
Lebih lanjut Yang Jiechi menuturkan AS bahkan tidak memenuhi syarat untuk mengatakan hal-hal seperti itu, bahkan 20 tahun atau 30 tahun yang lalu.
"Karena ini bukanlah cara untuk berurusan dengan orang-orang China" tandasnya pedas.***