Biden Berlakukan Larangan Warga Asing dari India Masuk AS

- 1 Mei 2021, 09:44 WIB
Seorang pria berlari melewati pembakaran kayu bakar dari orang-orang yang meninggal karena COVID-19 di sebuah krematorium di New Delhi, India 26 April 2021. Ambulans telah membawa jenazah para korban ke krematorium darurat di taman dan tempat parkir, di mana jenazah dibakar pada baris dan baris tumpukan kayu pemakaman.
Seorang pria berlari melewati pembakaran kayu bakar dari orang-orang yang meninggal karena COVID-19 di sebuah krematorium di New Delhi, India 26 April 2021. Ambulans telah membawa jenazah para korban ke krematorium darurat di taman dan tempat parkir, di mana jenazah dibakar pada baris dan baris tumpukan kayu pemakaman. /REUTERS / Adnan Abidi

KARAWANGPOST - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya memberlakukan pembatasan bagi warga negara asing yang telah melakukan perjalanan dari India dan hendak memasuki AS.

Tindakan itu ditempuh setelah India mengalami epidemi COVID-19. Hingga Kamis lalu, jumlah kasus corona di negara berpenduduk terpadat kedua di dunia itu mencapai 18 juta.

Pembatasan ini akan diberlakukan pada hari Selasa, 4 Mei mendatang berdasarkan pertimbangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Baca Juga: Kilas Balik Hari Buruh Internasional, Dilarang sampai Masa Aksi

"Pembatasan diberlakukan karena pandemi COVID-19 di India semakin melaus dan mengalami lonjakan, "kata pejabat Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters.

Pada Jumat lalu, Biden menandatangani surat keputusan tentang penerapan pembatasan. Dalam keputusan itu India telah menyumbang lebih dari sepertiga kasus global baru.

Awal tahun lalu, Joe Biden juga telah mengeluarkan larangan serupa pada sebagian besar warga negara asing yang akan memasuki AS dari Afrika Selatan.

Baca Juga: Bansos PKH, BPNT dan Dana Desa Cair Sebelum Lebaran

Dia memberlakukan kembali larangan masuk pada hampir semua pelancong luar negeri yang pernah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di Eropa lainnya. Termasuk dari China dan Iran.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah